Harga Melonjak, Beras Pera Tembus Rp800.000 per Karung

Rabu, 22 Februari 2023 - 13:41 WIB
loading...
Harga Melonjak, Beras...
Sebulan jelang Ramadan, harga beras mengalami kenaikan baik jenis pera, medium hingga premium. Foto/MPI/Advenia Elisabeth
A A A
BEKASI - Sebulan jelang Ramadan , harga beras mengalami kenaikan baik jenis pera, medium hingga premium. Pedagang beras di pasar tradisional pun terpaksa mengerek harga.

Menurut Azizah, salah seorang pedagang beras di pasar tradisional Mangunjaya, Bekasi, harga beras kini mengalami kenaikan rata-rata Rp2.000 per kilogram (kg).

"Naik semuanya, baik itu pera, medium atau premium. Kalau di ecer naiknya rata-rata Rp2.000 per kilogramnya," ujar Pedagang Beras, Azizah saat ditemui di lapaknya, Rabu (22/2/2023).

Dia membeberkan, harga beras jenis medium merek Rojolele ukuran 10 kg kini dibanderol Rp125.000 padahal sebelumnya hanya Rp110.000. Kemudian, merek Cap Bunga ukuran 10 kg dibanderol Rp125.000 dari sebelumnya Rp105.000.

Kemudian untuk jenis premium, merek Ayana ukuran 10 kg naik menjadi Rp140.000 dari sebelumnya Rp130.000, begitu juga dengan merek Rojolele Super.

Dari dua jenis beras tersebut, menurut Azizah jenis pera mengalami kenaikan drastis. Untuk ukuran 50kg harganya tembus Rp800.000 dari semula hanya Rp500.000.

"Yang paling drastis itu jenis pera. Awalnya satu karung (50kg) cuma Rp500.000 sekarang udah Rp800.000. Jauh banget itu selisihnya," tuturnya.



Dengan harga beras pera yang melonjak itu, Azizah pun menjual ecerannya di harga Rp14.000 per liter dari sebelumnya hanya Rp10.000 per liter.

Sementara untuk jenis beras Bulog, harga belum naik, yakni tetap Rp8.500 per liter. "Beda sama yang jenis Bulog. Harganya tetep, karena saya jualnya literan jadi Rp8.500," ucapnya.



Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di 147 kabupaten/kota di Indonesia naik pada minggu ketiga Februari 2023. Harga beras naik salah satunya Kabupaten Malinau Kalimantan Utara (Kaltara).

“Sepuluh kabupaten/kota dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi antara lain Ende (NTT), Sumba Tengah (NTT), Probolinggo (Jatim), Malinau (Kaltara), Lombok Timur (NTB),” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS RI M Habibullah seperti dilansir dari Okezone.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1409 seconds (0.1#10.140)