10 Tips Membeli Rumah untuk Pasangan Muda: Salah Beli Alamat Rugi

Sabtu, 25 Februari 2023 - 10:29 WIB
loading...
10 Tips Membeli Rumah untuk Pasangan Muda: Salah Beli Alamat Rugi
Tips membeli rumah untuk pasangan muda harus benar-benar dipahami. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Tips membeli rumah untuk pasangan muda harus benar-benar dipahami agar hunian impian bisa diwujudkan. Salah membeli rumah, bisa menciptakan kerugian besar.



Sebaiknya tidak membeli rumah hanya karena berdasarkan pertimbangan emosional, seperti mengikuti kenalan atau keluarga, suka dengan desainnya, atau terbujuk promo yang besar-besaran. Pertimbangkan juga berbagai aspek lainnya yang lebih penting, seperti harga atau lokasi.

Rumah tak hanya sekadar tempat tinggal, tapi juga sarana investasi untuk bisa meningkatkan karier hunian (housing carrer). Artinya, rumah yang dibeli bisa dijual kembali untuk mendapatkan hunian yang lebih baik, baik secara dimensi, desain, lokasi, dan juga status sosial.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut tips membeli rumah untuk pasangan muda.

1. Tentukan rumah bekas atau baru

Saat ingin membeli rumah pertama, biasanya pasangan muda dihadapkan pada pilihan membeli rumah baru atau rumah bekas. Kedua pilihan sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan spesifikasi yang sama, rumah bekas biasanya memiliki harga yang lebih terjangkau.

Namun membeli rumah bekas harus dipikirkan juga biaya renovasi dan pemeliharaan. Hitunglah keseluruhan untuk membandingkan biaya, dan kemudian tentukan lebih untung membeli rumah baru atau bekas.

2. Ketahui riwayat kredit

Untuk pasangan muda yang ingin membeli rumah secara mencicil lewat kredit pemilikan rumah (KPR) upaya ini penting. Kredit macet atau masalah lain dengan bank bisa menghambat untuk mendapat persetujuan KPR. Untuk itu selesaikan terlebih dahulu semua utang bank, leasing, atau kartu kredit. Kecuali Anda memiliki penghasilan yang besar sehingga tidak berdampak saat mengajukan KPR.

3. Siapkan dana awal

Dana awal ini penting untuk disiapkan untuk keperluan uang muka (DP) rumah. Pada umumnya, bank yang menyediakan KPR meminta konsumen membayar DP saat membeli rumah. Dana awal ini juga untuk melengkapi bangun rumah yang dibutuhkan, seperti atap untuk menutup dapur. Sebab, rumah dengan tipe kecil, seperti tipe 36, pada umumnya dapur ditempatkan di bagian belakang yang masih terbuka atau tak beratap. Dana awal ini juga untuk membangun pagar agar terasa lebih nyaman dan aman.

4. Tentukan Harga Rumah Sesuai dengan Kemampuan

Menentukan harga rumah dan tipe sesuai kemampuan juga penting dilakukan, terutama jika membelinya secara kredit. Hitung cicilan rumah dan semua kebutuhan hidup selama sebulan, apakah masih tertutupi oleh penghasilan? Jika tidak, turunkan target harga rumah. Ada baiknya jika bisa menyisihkan dana untuk kebutuhan darurat setelah dipotong cicilan rumah dan biaya hidup.

5. Berburu rumah

Dengan target harga yang sesuai kemampuan carilah rumah di sejumlah wilayah yang aksesnya masih bisa dijangkau dengan trasportasi publik, seperti commuterline, agar jarak antara rumah dan tempat bekerja bisa ditempuh dengan waktu yang tak terlalu lama.

Untuk melakukan hunting bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menelusuri lewat situs-situs pencarian properti, media sosial, bahkan pameran-pameran perumahan. Bikin daftar rumah-rumah yang bisa dibeli. Kemudian diskusikan dengan pasangan untuk menentukan pilihan.

6. Survei rumah
Survei ini merupakan salah satu faktor penting sebelum memilih rumah hasil hunting. Saat melakukan survei amati kondisi jalan menuju kompleks perumahan yang akan dibeli: apakah banyak titik kemacetan, apakah ada akses-akses alternatif menuju perumahan, atau jalan yang dilewati berpotensi tindakan kejahatan, seperti pembegalan.

Survei lokasi juga harus memastikan area perumahan tak berpotensi banjir ke depannya. Apakah lahan perumahan bekas rawa-rawa yang lahannya lebih rendah dari sekitar.

Memang ada developer yang menerapkan proses yang tepat sebelum membangun perumahan di lahan bekas rawa, seperti mengganti tanah dengan tanah yang baru. Tapi ada juga pengembang yang hanya sekadar menimbun saja. Langkah itu bisa berdampak pada rumah jika terjadi gempa.

Untuk mengetahui informasi lokasi kawasan perumahan bekas rawa atau bukan bisa bertanya kepada warga sekitar, terutama penduduk asli yang lama menetap.

Saat survei juga amati lebar jalan perumahan, apakah bisa dilalui dua mobil yang berpapasan atau tidak. Sistem drainasenya juga perlu diamati, dan tak ketinggalan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

7. Riset reputasi pengembang
Mencari tahu pengembang perumahan juga penting. Perlu dilakukan lebih banyak survei terhadap developer yang nantinya akan membangun rumah Anda. Survei ini dilakukan untuk mengetahui riwayat pengerjaan pembangunan proyek rumah-rumah sebelumnya. Carilah informasi apakah developer yang Anda pilih memiliki reputasi yang bagus dengan hasil proyek sebelumnya. Selain melalui internet, juga bisa bertanya langsung kepada teman atau saudara yang mungkin sebelumnya pernah membeli produk mereka.

8. Ketahui harga akhir

Jumlah harga akhir rumah harus diketahui untuk menentukan alokasi budget kemampuan pembelian rumah. Proses transaksi properti umumnya disertai negosiasi untuk potongan harga atau bonus promosi. Sebagian orang menentukan kisaran harga yang ideal untuk beli rumah pertama. Namun lebih baik jika Anda punya gambaran harga total yang ingin dibayar pada saat closing untuk mempermudah jika ingin meminta bantuan agen untuk mencarikan rumah.

9. Siapkan dokumen lengkap untuk KPR
Ada sejumlah dokumen yang harus disiapkan sebagai syarat pengajuan KPR. Dokumen tersebut meliputi identitas pribadi seperti KTP, kartu keluarga, hingga bukti keuangan. Setelah semuanya lengkap, mulai mengajukan permohonan KPR kepada beberapa bank untuk beli rumah pertama.



10. Pastikan rumah bebas dari hama
Keberadaan hama pada hunian properti dapat mengganggu kenyamanan. Pertimbangan berikutnya adalah memastikan daerah beli rumah pertama terbebas dari hama. Beberapa hama rumah memang sebenarnya tidak bisa dihindari keberadaannya, namun dengan pemilihan lokasi yang tepat bisa diminimalisasi. Contohnya hama seperti cacing, tikus, biasanya sering dijumpai di pemukiman yang berdekatan dengan lahan pertanian seperti sawah. Pemukiman yang berdekatan dengan sungai juga berpotensi mendatangkan hama rumah seperti serangga, nyamuk, bahkan ular. Dengan menghindari area-area tersebut, diharapkan bisa meminimalisasi datangnya hama pada rumah.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)