4 Keunggulan Pupuk Indonesia Utilitas dalam Mendukung Penggunaan Energi Terbarukan
loading...
A
A
A
Terakhir atau keempat yaitu reliable, di mana pembangkit listrik milik PI Utilitas mampu mencapai Equivalent Availability Factor (EAF) hingga 97% per tahunnya. Selain itu, di samping HRSG, PI Utilitas juga memiliki tipe pembangkit uap package boiler yang memungkinkan produksi uap secara independen sehingga ketersediaan suplai uap sepanjang tahunnya sangat terjaga.
“Sehingga suplai reliabilitynya sangat andal,” katanya.
Sebelum menutup rangkaian acara IBEA, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengungkapkan, jika pada saat ini dunia sedang berkonsentrasi dalam penanganan isu global akibat perubahan iklim yang salah satu faktor penyebabnya adalah faktor energi.
Menurutnya, sekitar 86% sumber energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi fosil dan hanya 14% bersumber dari energi terbarukan. Bahkan 66% dari 86% energi fosil bersumber dari batubara.
“Yang merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim,” katanya.
Rida menambahkan, untuk memerangi masalah tersebut diperlukan kerja sama semua pihak. Mulai dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, akademisi hingga masyarakat luas termasuk rekan media.
Menanggapi harapan Rida, Maryono mengatakan sebagai salah satu anak perusahaan (Anper) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Pupuk Indonesia (Persero), perseroan yang dipimpinnya pasti akan mendukung penuh upaya yang dilakukan terkait dengan persoalan perubahan iklim, terutama yang terkait dengan energi baru terbarukan (EBT) .
Menurutnya, PT Pupuk Indonesia Utilitas selalu didorong sekaligus didukung penuh oleh Pupuk Indonesia (Persero) sebagai perusahaan induk (holding company) untuk menginisiasi berbagai proyek yang mendukung terjadinya transformasi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan.
Maryono menambahkan mulai dari cetak biru (blue print) hingga peta jalan (road map) telah disusun dengan detail. Selain itu kemauan politik (political will) beserta komitmen pemerintah juga sudah jelas terkait dengan kebijakan transisi energi.
“Kami sebagai pelaksana siap mengeksekusi sesuai dengan arahan yang telah diberikan,” ujarnya.
“Sehingga suplai reliabilitynya sangat andal,” katanya.
Sebelum menutup rangkaian acara IBEA, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengungkapkan, jika pada saat ini dunia sedang berkonsentrasi dalam penanganan isu global akibat perubahan iklim yang salah satu faktor penyebabnya adalah faktor energi.
Menurutnya, sekitar 86% sumber energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi fosil dan hanya 14% bersumber dari energi terbarukan. Bahkan 66% dari 86% energi fosil bersumber dari batubara.
“Yang merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim,” katanya.
Rida menambahkan, untuk memerangi masalah tersebut diperlukan kerja sama semua pihak. Mulai dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, akademisi hingga masyarakat luas termasuk rekan media.
Menanggapi harapan Rida, Maryono mengatakan sebagai salah satu anak perusahaan (Anper) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Pupuk Indonesia (Persero), perseroan yang dipimpinnya pasti akan mendukung penuh upaya yang dilakukan terkait dengan persoalan perubahan iklim, terutama yang terkait dengan energi baru terbarukan (EBT) .
Menurutnya, PT Pupuk Indonesia Utilitas selalu didorong sekaligus didukung penuh oleh Pupuk Indonesia (Persero) sebagai perusahaan induk (holding company) untuk menginisiasi berbagai proyek yang mendukung terjadinya transformasi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan.
Maryono menambahkan mulai dari cetak biru (blue print) hingga peta jalan (road map) telah disusun dengan detail. Selain itu kemauan politik (political will) beserta komitmen pemerintah juga sudah jelas terkait dengan kebijakan transisi energi.
“Kami sebagai pelaksana siap mengeksekusi sesuai dengan arahan yang telah diberikan,” ujarnya.