Alasan RI Harus Impor KRL Bekas Jepang, Ternyata INKA Belum Bisa Produksi

Senin, 06 Maret 2023 - 17:02 WIB
loading...
Alasan RI Harus Impor...
KAI mengungkapkan alasan harus impor kereta bekas Jepang untuk memenuhi kebutuhan KRL. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - PT KAI (Persero) mengungkapkan alasan harus impor kereta bekas Jepang untuk memenuhi kebutuhan kereta rel listrik (KRL) commuter line. Hal itu lantaran INKA belum mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

"Teman-teman INKA butuh waktu dan butuh proses," ungkap VP Public Relations PT KAI Joni Martinus saat ditemui di Bandung, Senin (6/3/2023).

Menurut dia INKA belum bisa memasok dalam 2-3 tahun mendatang sehingga meminta waktu tambahan. Hal itu menjadi alasan impor KRL bekas dari Jepang.



Untuk memenuhi kebutuhan kereta saat ini, KCI sudah mengajukan permohonan impor 10 KRL bekas asal Jepang. Hanya saja permohonan izin tersebut ditolak Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan alasan mengutamakan industri dalam negeri.

KAI menilai ada kebutuhan mendesak dibalik permintaan izin impor 10 kereta bekas tersebut. Joni mengatakan ada kebutuhan mendasar atas angkutan penumpang, setelah KCI mempensiunkan 10 rangkaian KRL pada 2023 dan 16 rangkaian KRL pada 2024.

Menurutnya, permohonan impor kereta bukan menjadi alasan KAI selaku pemegang saham KCI tidak mengutamakan produksi dalam negeri, namun hanya menjadi alternatif di tengah kebutuhan dan lonjakan penumpang KRL yang tinggi.

"Saya lebih kepada garis besar bahwa kita akan memaksimalkan produksi di dalam negeri. Kita akan maksimalkan itu, yang menjadi masalah kan itu butuh proses, tidak bisa kita melakukan kesepakatan pembelian, besok langsung ada," ujar Joni.



Dia merinci, kapasitas setiap satu gerbong mampu melayani 175 orang. Sementara, satu rangkaian KRL terdiri 8-12 gerbong. Jika dihitung secara simultan atau pulang pergi, maka satu rangkaian kereta bisa melayani puluhan ribu penumpang.

Dari perhitungan tersebut, dipastikan ratusan ribu calon penumpang KRL yang tidak dapat mengakses layanan kereta, bila kebutuhan ini tidak disediakan KAI melalui KCI.



"Sejauh ini bahwa dengan berkurangnya gerbong pasti berkurang juga kapasitas penumpang. Berkurangnya gerbong yang beroperasi, kapasitas angkut juga berkurang," kata Joni.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1986 seconds (0.1#10.140)