Sokong Ekonomi Turki, Arab Saudi Suntik Rp77,1 Triliun ke Bank Sentral

Minggu, 12 Maret 2023 - 09:11 WIB
loading...
Sokong Ekonomi Turki,...
Arab Saudi setuju menyetor USD5 miliar atau setara Rp77,1 triliun (Kurs Rp15.422 per USD) ke bank sentral Turki melalui Saudi Fund for Development. Foto/Dok Reuters
A A A
RIYADH - Arab Saudi setuju menyetor USD5 miliar atau setara Rp77,1 triliun (Kurs Rp15.422 per USD) ke bank sentral Turki melalui Saudi Fund for Development. Keputusan ini disebutkan sebagai bentuk komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung upaya Turki memperkuat ekonominya.

Kabar ini datang saat Turki berjuang mempertahankan ekonominya usai babak belur oleh lonjakan inflasi dalam beberapa tahun terakhir. Ditambah baru-baru ini terjadi serangkaian gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 46.000 orang dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.



Inflasi Turki tercatat masih di atas 55% dan mata uang mereka mendekati level terendah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) setelah kebijakan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak menaikkan suku bunga di tengah tingginya inflasi.



Harga energi global yang semakin mahal, pandemi Covid-19 dan defisit transaksi berjalan serta melebarnya defisit perdagangan Turki turut berkontribusi menempatkan ekonomi Turki dalam posisi genting. Sekarang ini banyak dari 85 juta warga Turki kesulitan membeli barang-barang pokok.

Sikap Arab Saudi menandakan peningkatan lebih lanjut dalam hubungan antara kedua negara, dimana keduanya merupakan kekuatan besar di dunia muslim. Namun hubungan mereka sempat terputus setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul.

Beberapa tahun sejak saat itu, baik Arab Saudi maupun Turki telah menggunakan berbagai cara untuk secara tidak resmi memboikot produk dan penerbangan satu sama lain atau memblokir outlet media satu sama lain.

Tetapi selama tahun 2022, para pemimpin Turki dan Arab Saudi melakukan kunjungan diplomatik ke satu sama lain dan menjanjikan perdagangan serta investasi. Erdogan sendiri sedang mengadopsi perubahan total, mengejar pemulihan hubungan dan dukungan keuangan untuk ekonomi negaranya.

Bagi sebagian pengamat, langkah Riyadh memiliki agenda yang jelas menjelang pemilihan presiden Turki pada 14 Mei, mendatang.

"Tebak kita sekarang tahu siapa MBS yang ingin memenangkan pemilu Turki," tulis Timothy Ash, ahli strategi pasar berkembang di BlueBay Asset Management dalam sebuah catatannya.

Arab Saudi juga telah memberikan jalur kehidupan finansial bagi ekonomi lain yang sakit di kawasan itu, tetapi baru-baru ini menolak permintaan dari Pakistan dan Mesir. Dimana Ia menuntut agar mereka melakukan reformasi tertentu terlebih dahulu. Ini tampaknya tidak terjadi dengan Turki.

Bank sentral Turki dan Dana Saudi untuk Pembangunan tidak segera menanggapi permintaan komentar seperti dilansir CNBC.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)