IHSG Hari Ini Masih Rawan Melemah, Cek Rekomendasi Saham dari Analis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.750 – 6.865.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, pada perdagangan kemarin, IHSG seperti memberikan pesan kepada kita bahwa jika sentimennya berada di negara lain, maka tidak ada alasan untuk menyamakannya dengan Indonesia.
"Hal ini sebenarnya sudah cukup terlihat dimana IHSG dan Dow Jones sudah lama tidak berkorelasi lagi, sekiranya sejak tahun 2020," tulis William dalam analisisnya, Selasa (14/3/2023).
Namun menurut William, bukan berarti jadi tidak ada masalah sama sekali. Pada dasarnya IHSG pada perdagangan hari ini masih rawan melemah.
"Kami melihat bahwa IHSG masih belum bisa menembus level 6.800 sebagai resistance sudah menjadi alasan untuk melanjutkan pelemahan," katanya.
Nilai transaksi yang sepi dan tidak adanya bantuan net buy investor asing membuat pelaku pasar domestik lebih memilih untuk melakukan trading harian. "Hal ini membuat IHSG menjadi sepi likuditas. Namun kabar baiknya, sepi likuditas juga membuat pelemahan menjadi terbatas," imbuh dia.
Secara teknikal sudah cukup jelas, dengan gagalnya IHSG dalam pengujian resistance 6.800, maka risiko melemah lebih besar. Sebelumnya pada awal pekan kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar 21.65 poin (+0.32%) menuju 6786,95 pada perdagangan hari Senin 13 Maret 2023.
Sebanyak 179 saham menguat, 367 saham menurun, dan 201 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai Rp8.900 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa rekomendasi saham secara teknikal.
TLKM, buy, support 4000, resistance 4170.
MPMX, buy, support 1180, resistance 1245.
AKRA, buy, support 1365, resistance 1450.
MDKA, buy on weakness, support 4000, resistance 4300.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, pada perdagangan kemarin, IHSG seperti memberikan pesan kepada kita bahwa jika sentimennya berada di negara lain, maka tidak ada alasan untuk menyamakannya dengan Indonesia.
"Hal ini sebenarnya sudah cukup terlihat dimana IHSG dan Dow Jones sudah lama tidak berkorelasi lagi, sekiranya sejak tahun 2020," tulis William dalam analisisnya, Selasa (14/3/2023).
Namun menurut William, bukan berarti jadi tidak ada masalah sama sekali. Pada dasarnya IHSG pada perdagangan hari ini masih rawan melemah.
"Kami melihat bahwa IHSG masih belum bisa menembus level 6.800 sebagai resistance sudah menjadi alasan untuk melanjutkan pelemahan," katanya.
Nilai transaksi yang sepi dan tidak adanya bantuan net buy investor asing membuat pelaku pasar domestik lebih memilih untuk melakukan trading harian. "Hal ini membuat IHSG menjadi sepi likuditas. Namun kabar baiknya, sepi likuditas juga membuat pelemahan menjadi terbatas," imbuh dia.
Secara teknikal sudah cukup jelas, dengan gagalnya IHSG dalam pengujian resistance 6.800, maka risiko melemah lebih besar. Sebelumnya pada awal pekan kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar 21.65 poin (+0.32%) menuju 6786,95 pada perdagangan hari Senin 13 Maret 2023.
Sebanyak 179 saham menguat, 367 saham menurun, dan 201 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai Rp8.900 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa rekomendasi saham secara teknikal.
TLKM, buy, support 4000, resistance 4170.
MPMX, buy, support 1180, resistance 1245.
AKRA, buy, support 1365, resistance 1450.
MDKA, buy on weakness, support 4000, resistance 4300.
(akr)