Kerajinan Bambu Asal Tasikmalaya Tembus Pasar Eropa

Kamis, 16 Maret 2023 - 12:37 WIB
loading...
Kerajinan Bambu Asal Tasikmalaya Tembus Pasar Eropa
Dalam rangka mengembangkan komunitas pengrajin lokal Tasikmalaya, PT Arti Kraft Indonesia bekerjasama dengan ratusan pengrajin untuk saling bahu-membahu memperkenalkan produk buatan Indonesia ke pasar dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kesadaran untuk mengunakan bahan baku yang sustainable mulai menjadi gaya hidup dan bambu adalah salah satu sustainable material yang bisa dimanfaatkan untuk memproduksi dekorasi rumah dan perabot rumah tangga. Melihat peluang itu,PT Arti Kraft Indonesia yangmembuat kerajinan bambu mampu meng ekspor produknya hinggake Eropa, Amerika dan Asia.



CEO Arti Kraft, Christopher Sada mengatakan, sebagai perusahaan, pihaknya memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi pengrajin lokal. Bersama tim R&D dan pengrajin, pihaknya selalu berinovasi terus untuk menampilkan desain-desain baru yang dibuat dari berbagai serat alami.

“Kami juga menjadi pelopor sistem industrialisasi di dalam kerajinan tangan untuk meningkatkan produktivitas pengrajin . Kami telah melahirkan banyak variasi untuk produk dekorasi rumah seperti “basket, storage, lamp shade, dll dengan desain yang modis dan tentunya dengan kualitas yang terbaik,” ucapnya kepada media, Senin (13/3/2023).



Ia menuturkan, walaupun sudah kuat di pasar ekspor, pihaknya juga ingin mengembangkan pasar lokal khususnya di pasar retail sehingga dapat menyajikan beragam produk Arti Kraft di pasar dunia termasuk pasar lokal di Indonesia.

“Dalam rangka mengembangkan komunitas pengrajin lokal Tasikmalaya, kami sudah bekerjasama dengan ratusan pengrajin untuk saling bahu-membahu memperkenalkan produk buatan Indonesia ke pasar dunia. Kerjasama ini sudah terbangun dan terus berkembang sejak tahun 2016,” ucap Christopher.

Ia menjelaskan, pihaknya juga terus menerus mendidik pengrajin pengrajin baru untuk membuat produk produk yang dengan desain yang bagus dan kualitas yang terbaik untuk mendorong dunia kerajinan terus berkembang.

“Serat alami dan sustainable material adalah salah syarat untuk kami jadikan bahan baku produk kami. Kami percaya dengan konsep budidaya dan penanaman kembali untuk menggantikan semua serat alami atau bambu yang kami ambil dari alam. Sekarang fokus bahan baku kami adalah di karya kerajinan dari bambu, pandanus leaves, dan sedge grass (mendong),” papar Christopher.

“Selain hanya menggunakan sustainable material, kami juga menggunakan barang penunjang seperti cat pewarna dan cairan kimia yang ramah lingkungan. Kami menggunakan teknologi dan mempunyai tim yang berpengalaman untuk menciptakan bahan penunjang yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)