Bertahan dalam Pandemi karena Sarat Inovasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bergelut di bisnis jasa pembersihan yang menangani perkantoran dan mal besar tidak membuat Hendra Tjong puas. Dia melihat ada peluang lain dari jasa pembersihan dalam lingkup yang lebih kecil, yakni rumah dan apartemen.
Saat tiga tahun lalu memulai membuat startup KliknClean, orang-orang memandangnya sebelah mata. Apa benar ada pasar bagi layanan jasa membersihkan rumah? Pertanyaan yang sering dilontarkan itu dijawab Hendra dengan keyakinan. Sebab, dia langsung masuk dalam jalur digital yang mudah diakses siapa pun.
Hendra yakin dengan industri digital karena sudah masuk dalam startup digital. Karena itu, dia pun menjadi investor di beberapa startup digital. Dan, di KliknClean inilah rumah pertamanya sebagai pemilik bisnis digital.
"Jadi pemilik ternyata lebih menantang. Kita bisa masuk dalam bisnis itu tidak hanya dalam mengawasi. Kita bisa lebih menuangkan banyak ide dan menjalankannya sendiri," ungkapnya.
Hendra mampu mengembangkan usahanya ini dengan melihat banyak peluang yang ada di masyarakat. Fitur-fitur baru pun dihadirkan disesuaikan dengan situasi sekarang ini. Seperti fogging disinfektan rumah dan mobil, membersihkan AC, cuci mobil, menyetrika pakaian, hingga pest control atau pembasmian hama pengganggu di rumah dan lingkungan sekitar. (Baca: Kasus Djoko Tjandra, Pengamat, Mafia Sudah Tersebar di Semua Sektor)
KliknClean juga kini meluaskan jaringan ke Bandung dan Surabaya sebagai hasil kerja sama dengan Grab. Selain itu, dia juga mengembangkan pasar lewat marketplace, sehingga membantu pelanggan pada saat order, bahkan pembayaran pun dapat dilakukan melalui marketplace.
Ke depannya, KliknClean akan masuk dalam B2B dengan melayani perkantoran dan mal. Hendra yakin, permintaan akan jasa pembersihan ini selalu ada. "Meskipun begitu, saya akan terus membaca kebutuhan konsumen, berupaya menambah layanan baru, menambah mitra, dan meluaskan jaringan ke kota lain," ucapnya.
KliknClean termasuk startup digital yang sedikit terkena imbas dari pandemi Covid-19 karena terus berinovasi. Kesuksesan pada ketiga ini juga bukan tanpa rintangan. Tantangan terjadi ketika pada awal saat mencari tenaga pembersih atau mitra KliknClean.
Sebab, masih banyak yang menginginkan bekerja dengan penghasilan tetap bukan per pekerjaan. Padahal, menurut Hendra, dengan sistem seperti itu para tenaga pembersih bisa dapat berpenghasilan lebih besar, karena pendapatan dapat diatur sesuai kemampuan mereka. Namun, sampai akhirnya kini jumlah mitra KliknClean berjumlah 300 orang. (Baca juga: Jadikan Liverpool Korban, Arsenal Tatap Piala FA dengan Optimistis)
"Makanya, butuh pembuktian, pelatihan serius kepada para mitra, juga promosi yang gencar agar semua mitra kebagian pekerjaan," ungkapnya.
Saat tiga tahun lalu memulai membuat startup KliknClean, orang-orang memandangnya sebelah mata. Apa benar ada pasar bagi layanan jasa membersihkan rumah? Pertanyaan yang sering dilontarkan itu dijawab Hendra dengan keyakinan. Sebab, dia langsung masuk dalam jalur digital yang mudah diakses siapa pun.
Hendra yakin dengan industri digital karena sudah masuk dalam startup digital. Karena itu, dia pun menjadi investor di beberapa startup digital. Dan, di KliknClean inilah rumah pertamanya sebagai pemilik bisnis digital.
"Jadi pemilik ternyata lebih menantang. Kita bisa masuk dalam bisnis itu tidak hanya dalam mengawasi. Kita bisa lebih menuangkan banyak ide dan menjalankannya sendiri," ungkapnya.
Hendra mampu mengembangkan usahanya ini dengan melihat banyak peluang yang ada di masyarakat. Fitur-fitur baru pun dihadirkan disesuaikan dengan situasi sekarang ini. Seperti fogging disinfektan rumah dan mobil, membersihkan AC, cuci mobil, menyetrika pakaian, hingga pest control atau pembasmian hama pengganggu di rumah dan lingkungan sekitar. (Baca: Kasus Djoko Tjandra, Pengamat, Mafia Sudah Tersebar di Semua Sektor)
KliknClean juga kini meluaskan jaringan ke Bandung dan Surabaya sebagai hasil kerja sama dengan Grab. Selain itu, dia juga mengembangkan pasar lewat marketplace, sehingga membantu pelanggan pada saat order, bahkan pembayaran pun dapat dilakukan melalui marketplace.
Ke depannya, KliknClean akan masuk dalam B2B dengan melayani perkantoran dan mal. Hendra yakin, permintaan akan jasa pembersihan ini selalu ada. "Meskipun begitu, saya akan terus membaca kebutuhan konsumen, berupaya menambah layanan baru, menambah mitra, dan meluaskan jaringan ke kota lain," ucapnya.
KliknClean termasuk startup digital yang sedikit terkena imbas dari pandemi Covid-19 karena terus berinovasi. Kesuksesan pada ketiga ini juga bukan tanpa rintangan. Tantangan terjadi ketika pada awal saat mencari tenaga pembersih atau mitra KliknClean.
Sebab, masih banyak yang menginginkan bekerja dengan penghasilan tetap bukan per pekerjaan. Padahal, menurut Hendra, dengan sistem seperti itu para tenaga pembersih bisa dapat berpenghasilan lebih besar, karena pendapatan dapat diatur sesuai kemampuan mereka. Namun, sampai akhirnya kini jumlah mitra KliknClean berjumlah 300 orang. (Baca juga: Jadikan Liverpool Korban, Arsenal Tatap Piala FA dengan Optimistis)
"Makanya, butuh pembuktian, pelatihan serius kepada para mitra, juga promosi yang gencar agar semua mitra kebagian pekerjaan," ungkapnya.