Warganet Pertanyakan Kenaikan Harta Rp300 Miliar di e-LHKPN, Ini Jawaban Sandiaga Uno

Rabu, 22 Maret 2023 - 23:03 WIB
loading...
Warganet Pertanyakan...
Menparekaf Sandiaga Uno saat berada di Papua. Foto/Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta seluruh pejabat negara untuk melaporkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara elektronik (e-LHKPN).

Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat menjawab sejumlah pernyataan warganet alias netizen di Pantai Hotekam, Kota Jayapura, Provinsi Papua, hari ini.

Adapun, warganet bertanya terkait kenaikan harta milik Sandiaga Uno sebesar Rp300 miliar serta kewajiban pejabat negara untuk melaporkan harta yang mereka miliki.

"Jadi pertama LHKPN itu adalah kewajiban dari seluruh penyelenggara negara mulai dari lingkungan daerah sampai pusat, juga di lingkup kementerian dan lembaga, serta BUMN harus melengkapi melalui elektronik sekarang laporan harta kekayaan pejabat negara," paparnya, Rabu (22/3/2023).

Tentunya hal tersebut, kata dia, harus betul-betul dipatuhi, dan batas waktu untuk menyelesaikannya paa 31 Maret 2023. "Jadi, untuk teman-teman di level mana pun yang memiliki kewajiban untuk menyetor e-LHKPN ke KPK, mohon segera dituntaskan. Diselesaikan kewajibannya," tandasnya.

Terkait kenaikan harta yang ia miliki, Sandiaga bersyukur kepada Allah SWT, karena semua rezeki itu datangnya dari Allah SWT. "Saya pun merasa ada kewajiban apapun yang dititipkan kepada saya ini bukan milik saya, tapi milik yang Maha Kuasa dan bagaimana digunakan sebaik-baiknya untuk dalam mencari ridho dari Tuhan yang Maha Kuasa apalagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan," tuturnya.



Terkait uang sebanyak itu, Sandiaga mengaku tidak pernah menghitung, justru Sandi menjelaskan hartanya dihitung, karena ada e-LHKPN.

"Waktu dulu sebelum menjadi pejabat negara saya nggak pernah hitung-hitung. Hanya dilakukan kewajiban SPT, dan daftar harga di SPT itu berbasis harga perolehan, bukan harga pasar. Naik turunnya pernah juga turun secara signifikan maupun naiknya ini ditentukan mayoritas isi dari e-LHKPN saya, yaitu surat berharga,” bebernya seraya menjelaskan bahwa surat berharga itu adalah instrumen keuangan yang tercatat dalam bursa di pasar saham.

Bagi mereka yang ingin sukses meningkatkan harta kekayaannya, Sandiaga pun mengajak semua pihak untuk mencari berkah. "Keberkahan itu bisa didapatkan jika kita menjadi orang-orang yang bermanfaat. Jadi cita-citanya jangan hanya ingin kaya, tapi ingin bermanfaat, dan harus berinvestasi. Karena kalau hanya menabung saja tidak akan bisa meningkatkan harta kekayaannya, karena akan tergerus inflasi," tukasnya.

Dia menerangkan bahwa dari total harta yang kita miliki itu harus 80% dalam bentuk investasi, 20% bisa ditaruh dalam deposito, atau harta lain yang tidak bergerak.

Sandi memaparkan dari 80% dalam bentuk investasi itu sebaiknya ditaruh di instrumen keuangan bursa, baik yang saham atau obligasi, baik yang konvensional maupun syariah.

Bagi pejabat negara atau ASN fokus dalam pelayanan publik, Sandiaga mengaku terus mendorong birokasi di kementeriannya berdampak, melayani publik, yang sigap dan lincah.

"Tapi jika ingin mencapai sukses sekali jadilah pengusaha. Karena pengusaha itulah yang bisa memiliki keleluasaan untuk meningkatkan investasinya dan dana yang dikelolanya," terang dia.

Terkait pilihan sektor untuk berinvestasi, Sandiaga menerangkan ekonomi Indonesia, ekonomi Indonesia itu berbasis konsumsi, konsumsi itu yang dilakukan sehari-hari, makan, minum, pakaian.

"Berinvestasilah di aset-aset yang berhubungan dengan konsumsi kita. Jadi, perusahan-perusahaan yang memproduksi barang konsumsi yang digunakan masyarakat sehari-hari pasti akan meningkat sahamnya. Selain itu, perbankan, tapi yang bijak dalam mengelola aset, jangan ditaruh di saham-saham yang spekulatif," tukasnya.

Faktor kedua, Indonesia ditopang sumber daya alam dan investasi. Sandiaga melihat ada perusahan-perusahaan yang bergerak di sumber daya alam yang memiliki rekam jejak yang baik dapat menjadi tujuan investasi.

"Ketiga kita sedang membangun infrastruktur secara masif, carilah perusahan-perusahaan yang sedang membangun infrastruktur karena itu akan menghasilkan pertumbuhan aset dan peningkatan nilai devidennya,” saran dia.

Tak lupa, dia pun berpesan untuk bijak dalam berinvestasi. “Jangan beli saham-saham gorengan, jangan beli aset spekulatif. Saya pernah bilang kripto itu harus kita cermati, karena yang biasanya naik cepat, turunnya lebih cepat lagi," tandasnya.



Sandiaga meminta semua pihak bersabar dalam berinvestasi karena semua tidak bisa instan, semua membutuhkan proses, dan proses itu harus kita ketahui dengan edukasi dan literasi yang baik.

Sandiaga juga mengaku berkomitmen sejak bekerja di pemerintahan, untuk semua gaji diserahkan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Jadi mudah-mudahan itu membawa keberkahan, karena apapun yang kita berikan pada infaq, shadaqah, zakat akan dikalikan tujuh ratus kali lipat, dan mendatangkan keberkahan. Bukan melulu dalam bentuk uang bisa dalam bentuk kesehatan, pertemanan, silahturahmi, kebahagiaan dan lain sebagainya," bebernya.



Terkait adanya sejumlah pejabat yang memiliki kesenangan untuk mengoleksi mobil-mobil mewah itu wajar, Sandiaga Uno meyakini bahwa kendaraan transportasi itu adalah memiliki fungsi membawa kita dari satu titik ke titik lain dengan aman dan nyaman.

"Dan kebetulan saya sangat nyaman menggunakan kendaraan Innova kalau sedang berkegiatan dan sekarang mulai banyak menggunakan kendaraan listrik yang memiliki TKDN tertinggi dan salah satunya Hyundai Ioniq yang saya miliki dan juga cukup banyak diproduksi di Tanah Air untuk mencipta lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," paparnya.

Keinginan untuk mengoleksi mobil mewah, menurut Sandi adalah sah-sah saja. Namun, dia mengingatkan pejabat harus berempati kepada keadaan masyarakat Indonesia yang banyak berjuang menghadapi keadaan ekonomi yang terasa berat, harga-harga kebutuhan pokok naik, belanja sehari-hari naik.

"Apalagi menjelang Ramadan, Lebaran kita harus memiliki empati apalagi sebagai pejabat publik ini harus kita tunjukkan kita berpihak pada perjuangan ekonomi masyarakat," tutup dia.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1361 seconds (0.1#10.140)