MNC Life Dorong Mahasiswa UMK Jadi Wirausahawan

KUDUS - Presiden Direktur (Presdir) MNC Life Patricia Rolla Bawata mendorong mahasiswa menjadi entrepreneur (wirausahawan). Keberadaan pelaku usaha menjadi salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara.

Hal ini disampaikan Patricia dalam seminar bertajuk, "Menumbuhkan Jiwa Wirausaha bagi Mahasiswa" di Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK), Senin (19/10/2015).

Hadir dalam kegiatan itu Rektor UMK Dr Suparnyo, perwakilan Polres Kudus, Pemda Kudus, klub motor dan ratusan mahasiswa universitas favorit di kawasan timur Jawa Tengah ini.

Menurut Patricia, hingga kini penetrasi pasar terkait asuransi di Indonesia masih rendah. Jika dihitung angkanya masih satu digit.

Saat ini, memang sudah ada progam asuransi yang digulirkan oleh pemerintah, yakni lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Namun, lebih banyak berkutat urusan sektor kesehatan, belum seluruh aspek kehidupan.

"Jadi asuransinya belum life. Asuransi itu membutuhkan kepastian masa depan. Jadi negara bisa dikatakan maju kalau warganya sudah menjadikan asuransi sebagai prioritas. Makanya kita dorong mahasiswa jadi enterpreneur khususnya bidang asuransi," ujar Patricia, di Kudus, Senin (19/10/2015).

Dalam kesempatan tersebut, secara simbolis Patricia juga menyerahkan voucher asuransi kecelakaan Hario Generasiku untuk dosen, karyawan dan mahasiswa peserta magang yang diterima Rektor UMK, sebesar Rp72.902.200.000. Turut diserahkan juga kartu serupa untuk 20 anggota club motor Iron Eagle sebesar Rp660.000.000.

Menurut Patricia, jiwa enterpreneur sangat penting, meski para mahasiswa tidak bekerja di sektor bisnis namun menjadi pekerja kantoran baik pemerintahan maupun swasta. Sebab jika memiliki wirausaha maka seseorang cenderung ulet, tangguh, berupaya mengembangkan diri dan lain sebagainya.

"Mahasiswa khususnya fakultas ekonomi harus diedukasi pentingnya entrepreneur," paparnya.

Sementara itu, Rektor UMK Suparnyo mengatakan sangat mendukung kegiatan MNC Life. Pihaknya juga terus menggelar berbagai langkah agar mahasiswa UMK kenal dan tertarik menggeluti dunia wirausaha.

Ujung dari proses itu, diharapkan saat sudah lulus kuliah para mahasiswa mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Dan tidak melulu terobsesi menjadi pekerja saja.

Sekarang ini, kata Suparnyo, sudah ada semester terkait asuransi. Separuh untuk teori dan sisanya praktek lapangan. "Mahasiswa harus mau menanggung risiko dari usaha. Semakin besar risiko maka semakin besar keuntungan yang diperoleh dan begitu juga sebaliknya," tandasnya.