BPKH Pastikan Kecukupan Dana untuk Keberangkatan Haji 2023
loading...
Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) , Fadlul Imansyah menyatakan, dana untuk keberangkatan haji tahun 2023 dalam kondisi aman dan mencukupi.
Menurut dia, pandemi Covid-19 membuat dana pengelola keuangan haji memiliki tabungan yang cukup lantaran pada periode 2020-2021 tidak ada keberangkatan haji.
Sehingga, nilai manfaat atau hasil investasinya itu kemudian ditabung untuk keberangkatan haji di tahun-tahun berikutnya, termasuk tahun 2022 dan 2023.
"Jadi Insha Allah kita punya cukup dana untuk keberangkatan haji pada tahun ini," ujarnya dalam siaran Market Review di IDX Channel, Jumat (24/3/2023).
Hingga kini pihaknya masih melakukan pengelolaan keuangan haji di dua instrumen besar, yaitu investasi dan penempatan di perbankan.
"Untuk pengelolaan investasinya sendiri kita melakukan pembelian SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) sekitar 70% dari total dana pengelolaannya. Kemudian, sekitar 20-30% itu kita masuk ke penempatan deposito di perbankan syariah nasional. Ada sedikit porsi yang kita sebut sebagai direct investment, tapi itu kurang lebih hanya 2-3%," bebernya.
Dia juga menjelaskan, hingga Februari 2023 BPKH telah mengelola dana haji sebesar Rp168 triliun dan menghasilkan nilai manfaat lebih dari Rp10 triliun per tahun.
"Dari sisi likuiditas, kita punya lebih dari dua kali likuiditas untuk pembiayaan ibadah haji. Dari sisi instrumennya pun sampai saat ini kita tetap strict dengan pengelolaan yang aman," tandasnya.
Menurut dia, pandemi Covid-19 membuat dana pengelola keuangan haji memiliki tabungan yang cukup lantaran pada periode 2020-2021 tidak ada keberangkatan haji.
Sehingga, nilai manfaat atau hasil investasinya itu kemudian ditabung untuk keberangkatan haji di tahun-tahun berikutnya, termasuk tahun 2022 dan 2023.
"Jadi Insha Allah kita punya cukup dana untuk keberangkatan haji pada tahun ini," ujarnya dalam siaran Market Review di IDX Channel, Jumat (24/3/2023).
Hingga kini pihaknya masih melakukan pengelolaan keuangan haji di dua instrumen besar, yaitu investasi dan penempatan di perbankan.
"Untuk pengelolaan investasinya sendiri kita melakukan pembelian SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) sekitar 70% dari total dana pengelolaannya. Kemudian, sekitar 20-30% itu kita masuk ke penempatan deposito di perbankan syariah nasional. Ada sedikit porsi yang kita sebut sebagai direct investment, tapi itu kurang lebih hanya 2-3%," bebernya.
Dia juga menjelaskan, hingga Februari 2023 BPKH telah mengelola dana haji sebesar Rp168 triliun dan menghasilkan nilai manfaat lebih dari Rp10 triliun per tahun.
"Dari sisi likuiditas, kita punya lebih dari dua kali likuiditas untuk pembiayaan ibadah haji. Dari sisi instrumennya pun sampai saat ini kita tetap strict dengan pengelolaan yang aman," tandasnya.
(ind)
Explore More