Kelola Bandara Kediri hingga 50 Tahun, Gudang Garam dan AP I Teken KSO
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melalui entitas anaknya, PT Surya Dhoho Investama (SDHI) menandatangani perjanjian kerja sama operasi (KSO) dengan PT Angkasa Pura I atau AP I terkait pengelolaaan Bandara Internasional Kediri di Jawa Timur.
Perjanjian KSO diteken pada 27 Maret 2023, antara SDHI selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP), sedangkan AP I sebagai Badan Usaha Bandara Udara (BUBU).
Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (29/3/2023), kolaborasi kedua entitas merupakan tindak lanjut pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang diteken SDHI dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 7 September 2022.
Sesuai perjanjian KSO, SDHI dan AP I sepakat untuk menyelenggarakan pelayanan, dan jasa kebandarudaraan dalam jangka waktu 50 tahun.
Mengutip Kemenhub, total nilai investasi mencapai Rp10,8 triliun. Rinciannya senilai Rp6,6 triliun pada tahap I, lalu tahap II dan III senilai Rp1,2 triliun dan Rp3 triliun.
Dengan pembangunan ini, kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Hingga Juni 2022, progres pembangunan Bandara secara keseluruhan telah mencapai 50%. Untuk pekerjaan tanah progresnya sudah sebesar 83,16%, pada sisi udara atau airside 15,35%, dan pada sisi darat atau landside 3,06%.
Perjanjian KSO diteken pada 27 Maret 2023, antara SDHI selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP), sedangkan AP I sebagai Badan Usaha Bandara Udara (BUBU).
Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (29/3/2023), kolaborasi kedua entitas merupakan tindak lanjut pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang diteken SDHI dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 7 September 2022.
Sesuai perjanjian KSO, SDHI dan AP I sepakat untuk menyelenggarakan pelayanan, dan jasa kebandarudaraan dalam jangka waktu 50 tahun.
Mengutip Kemenhub, total nilai investasi mencapai Rp10,8 triliun. Rinciannya senilai Rp6,6 triliun pada tahap I, lalu tahap II dan III senilai Rp1,2 triliun dan Rp3 triliun.
Dengan pembangunan ini, kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Hingga Juni 2022, progres pembangunan Bandara secara keseluruhan telah mencapai 50%. Untuk pekerjaan tanah progresnya sudah sebesar 83,16%, pada sisi udara atau airside 15,35%, dan pada sisi darat atau landside 3,06%.
(ind)