Bertemu di Bali, Sri Mulyani dan Menkeu Thailand Bahas Masalah Perbankan AS
loading...
A
A
A
NUSA DUA - Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Thailand H.E. Arkhom Termpittayapaisith. Pertemuan tersebut bagian dari rangkaian pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1ST ASEAN Finance Ministers and Governor of Central Bank/AFMGM) di Bali.
Keduanya berbagi informasi atau kinerja ekonomi dan kebijakan domestik di kedua negara. Arkhom menyampaikan pemulihan sektor ekonomi utama seperti pariwisata yang masih belum diimbangi pulihnya kondisi ketenagakerjaan di sektor tersebut, sedangkan ekspor nonmigas masih terus menunjukkan penguatan terutama untuk ekspor komoditas pangan dan kendaraan bermotor.
"Thailand saat ini mengambil langkah penyehatan fiskal setelah mengalami kenaikan belanja negara untuk menangani pandemi sekaligus memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan yang menyebabkan utang luar negeri meningkat tajam," ujar Arkhom di Nusa Dua, Bali, Kamis (30/3/2023).
Arkhom menyebutkan bahwa pemerintah Thailand juga berupaya melakukan reformasi perpajakan guna meningkatkan pendapatan negara, serta berupaya untuk mengembalikan defisit ke bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi atas kinerja ekonomi dan fiskal Thailand. Indonesia saat ini terus berupaya menjaga defisit APBN yang pada tahun 2022 telah berada di bawah 3% dengan melanjutkan reformasi fiskal dan extra effort untuk mendukung pemulihan dunia usaha dan sektor prioritas.
Selain itu, terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui upaya menarik Foreign Direct Investment, khususnya dalam sektor manufaktur seperti indusri kendaraan listrik dan komponennya, serta hilirisasi mineral," ungkap Sri.
Sri Mulyani dan Arkhom juga membahas tentang kerja sama bilateral kedua negara, antara lain mengenai knowledge sharing sekaligus kerja sama di bidang logistik dan bea cukai.
"Kami juga sepakat bahwa saat ini negara anggota ASEAN perlu menyikapi dengan bijak adanya permasalahan perbankan di Amerika Serikat di tengah masih belum meredanya tekanan inflasi global," kata dia.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga tak lupa juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Thailand sebagai tuan rumah Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) dan World Bank tahun 2026 mendatang.
Keduanya berbagi informasi atau kinerja ekonomi dan kebijakan domestik di kedua negara. Arkhom menyampaikan pemulihan sektor ekonomi utama seperti pariwisata yang masih belum diimbangi pulihnya kondisi ketenagakerjaan di sektor tersebut, sedangkan ekspor nonmigas masih terus menunjukkan penguatan terutama untuk ekspor komoditas pangan dan kendaraan bermotor.
"Thailand saat ini mengambil langkah penyehatan fiskal setelah mengalami kenaikan belanja negara untuk menangani pandemi sekaligus memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan yang menyebabkan utang luar negeri meningkat tajam," ujar Arkhom di Nusa Dua, Bali, Kamis (30/3/2023).
Arkhom menyebutkan bahwa pemerintah Thailand juga berupaya melakukan reformasi perpajakan guna meningkatkan pendapatan negara, serta berupaya untuk mengembalikan defisit ke bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi atas kinerja ekonomi dan fiskal Thailand. Indonesia saat ini terus berupaya menjaga defisit APBN yang pada tahun 2022 telah berada di bawah 3% dengan melanjutkan reformasi fiskal dan extra effort untuk mendukung pemulihan dunia usaha dan sektor prioritas.
Selain itu, terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui upaya menarik Foreign Direct Investment, khususnya dalam sektor manufaktur seperti indusri kendaraan listrik dan komponennya, serta hilirisasi mineral," ungkap Sri.
Sri Mulyani dan Arkhom juga membahas tentang kerja sama bilateral kedua negara, antara lain mengenai knowledge sharing sekaligus kerja sama di bidang logistik dan bea cukai.
"Kami juga sepakat bahwa saat ini negara anggota ASEAN perlu menyikapi dengan bijak adanya permasalahan perbankan di Amerika Serikat di tengah masih belum meredanya tekanan inflasi global," kata dia.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga tak lupa juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Thailand sebagai tuan rumah Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) dan World Bank tahun 2026 mendatang.
(nng)