Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Sandiaga Cari Solusi Tekan Kerugian Pelaku Parekraf

Jum'at, 31 Maret 2023 - 16:22 WIB
loading...
Indonesia Gagal Jadi...
Menparekraf Sandiaga Uno di sela menghadiri peresmian KEK Lido di Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/3/2023). FOTO/MNC Media
A A A
BOGOR - Keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 berbuntut panjang. Tak hanya memupuskan mimpi punggawa Garuda Muda, batalnya Piala Dunia U20 Indonesia itu pun memicu kerugian bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi (parekraf).

Kerugian tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno ditaksir mencapai Rp3,7 triliun. Nilai tersebut merujuk pembiayaan mulai dari renovasi seluruh stadion yang akan digunakan sebagai venue Piala Dunia U20 Indonesia senilai lebih dari Rp 500 miliar.



Selain itu, proyeksi kunjungan wisatawan mancanegara yang diperkirakan mencapai lebih dari 50.000 orang. Selanjutnya, kerugian dari proyeksi pendapatan yang diperkirakan mencapai 2 juta orang pada setiap pertandingan.

"Dampaknya itu mencapai Rp 3,7 triliun, itu minimum, dan ini kerugian yang sangat besar," ungkap Sandiaga Uno ketika meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/3/2023).

Terkait hal tersebut, pihaknya kini tengah mencari solusi untuk menekan jumlah kerugian yang dialami para pelaku parekraf. Terlebih, bagi para pengelola hotel dan penginapan yang kamarnya sudah habis terjual sepanjang masa Piala Dunia U20 Indonesia.

"Hotel-hotel di sekitar venue itu tadinya semuanya terpesan habis, kita harus carikan bagaimana jalannya agar kerugiannya tidak maksimal, akan kita coba pelajari kemungkinan akan adanya event-event pengganti, itu yang lagi kita coba diskusikan dengan tim kami dari Deputi Bidang Penyelenggaraan Kegiatan," jelas Sandiaga Uno.

Terlepas kerugian dari sisi finansial, Sandiaga Uno justru mengkhawatirkan reputasi Indonesia atas gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 Indonesia.



Dia berharap, reputasi Indonesia yang sukses menggelar sejumlah event berkelas dunia, mulai dari pelaksanaan G20, Asean Tourism Forum hingga sejumlah event musik, MotoGP hingga F1 Powerboat itu tidak berubah.

"Menurut saya yang paling kami sangat khawatirkan adalah reputasi jangka menengah dan jangka panjang, itu saja yang kita harus jaga. Jangan sampai reputasi kita yang begitu sulitnya kita bangun ini terdampak," ungkap Sandiaga Uno.

"Saya sangat kecewa ya, saya sangat terpukul dibatalkannya, tapi kita harus berdiri tegak dan kita harus tegar, kita harus berikan semangat, keep move on, untuk bisa mengganti event-event yang bisa menopang, sehingga kerugian tidak besar," jelasnya.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2137 seconds (0.1#10.140)