Pengumuman Hasil Audit Dapen BUMN Molor Usai Lebaran, Begini Penjelasan Wamen Tiko
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengumuman hasil audit dana pensiun BUMN terunda dari jadwal awal yang sebelumnya bakal dirilis pada awal April 2023. Namun kabar terbaru, Kementerian BUMN menyebut hasil audit dana pensiun (dapen) perusahaan pelat merah diumumkan setelah Lebaran tahun ini.
Wakil Menteri BUMN II , Kartika Wirjoatmodjo atau yang biasa disapa Tiko mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan jadwal pengumuman hasil audit dapen BUMN ditunda. Misalnya proses pengukuran kekurangan pendanaan yang belum difinalisasi. Lalu, kajian perihal kasus khusus yang menyebabkan aset BUMN menurun.
"Kita rencana mau kita umumkan nanti, mungkin setelah Lebaran kali. Ya tertunda sedikit, tadinya mau awal April mungkin setelah Lebaran akan kita umumin. Kita lagi ukur kekurangan pendanaannya kan, sama kita akan lihat apakah mereka ada kasus-kasus spesifik yang menyebabkan asetnya menurun," ungkap Wamen Tiko usai rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (3/4/2023).
Dana investasi pensiunan perseroan negara itu memang tercatat defisit alias minus Rp9,8 triliun. Defisit tersebut lantaran 65% BUMN tidak mengelola depannya secara baik dan tidak transparan.
Sementara itu 35% lainnya masuk dalam daftar dapen yang sehat. Tiko sendiri enggan merinci nama BUMN yang mencatatkan dapen yang bermasalah, lantaran cukup banyak jumlahnya.
"Wah saya gak hafal jumlah BUMN-nya, itukan perbedaan angka aja. Tunggu audit keluar saja dululah baru clear," kata dia.
Wakil Menteri BUMN II , Kartika Wirjoatmodjo atau yang biasa disapa Tiko mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan jadwal pengumuman hasil audit dapen BUMN ditunda. Misalnya proses pengukuran kekurangan pendanaan yang belum difinalisasi. Lalu, kajian perihal kasus khusus yang menyebabkan aset BUMN menurun.
"Kita rencana mau kita umumkan nanti, mungkin setelah Lebaran kali. Ya tertunda sedikit, tadinya mau awal April mungkin setelah Lebaran akan kita umumin. Kita lagi ukur kekurangan pendanaannya kan, sama kita akan lihat apakah mereka ada kasus-kasus spesifik yang menyebabkan asetnya menurun," ungkap Wamen Tiko usai rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (3/4/2023).
Dana investasi pensiunan perseroan negara itu memang tercatat defisit alias minus Rp9,8 triliun. Defisit tersebut lantaran 65% BUMN tidak mengelola depannya secara baik dan tidak transparan.
Sementara itu 35% lainnya masuk dalam daftar dapen yang sehat. Tiko sendiri enggan merinci nama BUMN yang mencatatkan dapen yang bermasalah, lantaran cukup banyak jumlahnya.
"Wah saya gak hafal jumlah BUMN-nya, itukan perbedaan angka aja. Tunggu audit keluar saja dululah baru clear," kata dia.
(akr)