Dana Pensiun BUMN Masih Diaudit, Stafsus Erick Thohir: Sangat Banyak dan Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian BUMN memperkirakan dana pensiun (dapen) BUMN yang diselewengkan bernilai jumbo. Anggaran tersebut pun masih di audit pihak otoritas terkait. Kabar tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
Dia mengatakan dapen yang diaudit berasal dari seluruh BUMN. "Masih berlangsung (audit), sangat banyak dan besar (anggaran) yang diaudit kan, pasti nggak bisa buru-buru" ungkap Arya saat dikonfirmasi, Minggu (15/1/2023).
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyebut 65% dana pensiun BUMN bermasalah. Hanya 35 persen BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.
Erick pun memastikan akan melakukan 'bersih-bersih' dana pensiun BUMN di sisa masa jabatannya. "Saya mau bersih-bersih, mumpung masih ada waktu," katanya.
Dia mengakui pengelolaan dana pensiun BUMN rawan diselewengkan. Karena itu, dapen BUMN perlu diawasi, dapat dikelola secara transparan dan profesional.
Erick Thohir sendiri sudah mengumpulkan 41 Direksi dari lembaga dana pensiun BUMN, pada Rabu (11/1/2023) malam. Dalam forum tersebut dia mengingatkan agar Direksi mewarisi kebaikan dan bukan masalah.
Mantan Presiden Inter Milan itu mengingatkan dana pensiun BUMN tidak dapat lagi dikelola seperti dulu yang cenderung tidak transparan, akuntabel dan sering bocor.
"Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan ada dana yang dikorupsi. Sekarang saya bekerjasama dengan BPKP untuk menyusun blacklist, siapa saja direksi yang korup, akan masuk daftar ini," kata dia.
Dia mengatakan dapen yang diaudit berasal dari seluruh BUMN. "Masih berlangsung (audit), sangat banyak dan besar (anggaran) yang diaudit kan, pasti nggak bisa buru-buru" ungkap Arya saat dikonfirmasi, Minggu (15/1/2023).
Baca Juga
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyebut 65% dana pensiun BUMN bermasalah. Hanya 35 persen BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.
Erick pun memastikan akan melakukan 'bersih-bersih' dana pensiun BUMN di sisa masa jabatannya. "Saya mau bersih-bersih, mumpung masih ada waktu," katanya.
Dia mengakui pengelolaan dana pensiun BUMN rawan diselewengkan. Karena itu, dapen BUMN perlu diawasi, dapat dikelola secara transparan dan profesional.
Erick Thohir sendiri sudah mengumpulkan 41 Direksi dari lembaga dana pensiun BUMN, pada Rabu (11/1/2023) malam. Dalam forum tersebut dia mengingatkan agar Direksi mewarisi kebaikan dan bukan masalah.
Mantan Presiden Inter Milan itu mengingatkan dana pensiun BUMN tidak dapat lagi dikelola seperti dulu yang cenderung tidak transparan, akuntabel dan sering bocor.
"Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan ada dana yang dikorupsi. Sekarang saya bekerjasama dengan BPKP untuk menyusun blacklist, siapa saja direksi yang korup, akan masuk daftar ini," kata dia.
(akr)