Resmi Pecah Saham, BMRI Kini Punya Harga Baru
loading...
A
A
A
Pemecahan saham Bank Mandiri ini bukan menjadi yang pertama. Sebelumnya, Bank Mandiri pernah menggelar aksi serupa pada 13 September 2017 dengan rasio sebesar 1:2. Saat itu, saham BMRI yang diperdagangkan menjadi Rp6.700 per lembar dari harga sebelum stock split di kuartal III 2017 sebesar Rp13.400 per lembar.
Sebagai informasi tambahan, sampai dengan akhir Februari 2022 Bank Mandiri terus mencatatkan pertumbuhan kinerja yang konsisten. Total penyaluran kredit Bank Mandiri telah mencapai Rp920 triliun secara bank only, realisasi tersebut tumbuh sebesar 10,71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 830,97 triliun atau year on year (YoY).
Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan kondisi likuiditas yang memadai, tecermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,88% YoY menjadi Rp1.143,22 triliun secara bank only. Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang naik signifikan mencapai 20,26% menembus Rp892,68 triliun per Februari 2022.
Rudi menjelaskan, lewat optimalisasi digital dan transformasi bisnis berkelanjutan, Bank Mandiri telah berhasil mencetak pertumbuhan yang positif. Hal ini dapat terlihat dari rasio CASA yang telah mencapai 78,08% per Februari 2023 secara bank only.
“Pertumbuhan bisnis yang konsisten ini menunjukkan bahwa strategi bisnis Bank Mandiri mampu memberikan kepercayaan dan kepuasan bagi bagi nasabah dan investor. Ke depan, kami akan terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder,” pungkas Rudi.
Sebagai informasi tambahan, sampai dengan akhir Februari 2022 Bank Mandiri terus mencatatkan pertumbuhan kinerja yang konsisten. Total penyaluran kredit Bank Mandiri telah mencapai Rp920 triliun secara bank only, realisasi tersebut tumbuh sebesar 10,71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 830,97 triliun atau year on year (YoY).
Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan kondisi likuiditas yang memadai, tecermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,88% YoY menjadi Rp1.143,22 triliun secara bank only. Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang naik signifikan mencapai 20,26% menembus Rp892,68 triliun per Februari 2022.
Rudi menjelaskan, lewat optimalisasi digital dan transformasi bisnis berkelanjutan, Bank Mandiri telah berhasil mencetak pertumbuhan yang positif. Hal ini dapat terlihat dari rasio CASA yang telah mencapai 78,08% per Februari 2023 secara bank only.
“Pertumbuhan bisnis yang konsisten ini menunjukkan bahwa strategi bisnis Bank Mandiri mampu memberikan kepercayaan dan kepuasan bagi bagi nasabah dan investor. Ke depan, kami akan terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder,” pungkas Rudi.
(uka)