Audit BPKP Sudah Keluar, Wamen BUMN Tegaskan Impor KRL Bekas Belum Tentu Batal

Rabu, 05 April 2023 - 16:25 WIB
loading...
Audit BPKP Sudah Keluar, Wamen BUMN Tegaskan Impor KRL Bekas Belum Tentu Batal
Impor KRL bekas dari Jepang belum tentu batal. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian BUMN memastikan pemerintah akan mengambil jalan tengah perihal impor 10 kereta rel listrik ( KRL Commuter Line ) bekas asal Jepang. Pasalnya, pemenuhan kapasitas angkutan penumpang KRL harus dilakukan tahun ini.



Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan kebutuhan KRL harus menjadi pertimbangan lantaran PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan memensiunkan 10 rangkaian KRL pada 2023 dan 16 rangkaian KRL pada 2024.

Kementerian BUMN dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pun akan mendiskusikan rencana impor tersebut. Pembahasan harus dilakukan setelah BPKP menerbitkan hasil audit perlu tidaknya pemerintah mendatangkan 10 KRL bekas dari Jepang.

Berkas audit itu sudah diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Namun demikian, Kementerian BUMN selaku pemegang saham PT KAI (Persero) dan KCI belum menerima berkas review tersebut.

"Saya belum terima dokumennya, nanti kita diskusikan dengan BPKP karena ini kan suatu hal yang harus kita pertimbangkan baik-baik. Kita memahami kebutuhan untuk percepatan impor karena ini memang ada kebutuhan dari sisi kapasitas," ungkap Tiko kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).

laporan tim auditor internal negara berisikan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan untuk mempertimbangkan sejumlah hal sebelum memutuskan impor 10 rangkaian KRL. BPKP sendiri menilai impor kereta bekas tidak dapat dilakukan lantaran tidak memenuhi kriteria.

Tiko menilai isi rekomendasi BPKP tidak lantas membatalkan rencana impor 10 rangkaian moda transportasi kereta api itu. Lantaran, harus ada pertimbangan kapasitas angkutan penumpang.

"Oh belum tahu, pastinya nggak (batal), kita belum tahu, karena saya belum lihat report-nya. Karena kan kita mesti melihat bahwa ini penting, jadi ada dua, dua-duanya berjalan," ucap dia.



"Kita lagi akan tunggu dari temuan BPKP apa yang bisa kita kawal, kan mungkin apakah masalah maintenance, apakah masalah sparepart, saya belum lihat," lanjut dia.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4688 seconds (0.1#10.140)