IMF Tingkatkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Rusia Tahun Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan Prospek Ekonomi Dunia yang dirilis Selasa (11/4) lalu menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Rusia untuk tahun 2023. Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia diperkirakan tumbuh 0,7% tahun ini, naik dari proyeksi sebesar 0,3% yang dibuat IMF dalam laporan Januari.
Menurut Ekonom Kepala IMF Pierre-Olivier Gourinchas, hal itu antara lain disebabkan Rusia mampu mempertahankan cukup banyak momentum dalam ekonomi, antara lain dengan mengambil langkah-langkah fiskal yang sangat kuat.
Meski merevisi naik untuk tahun ini, OMF menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB Rusia pada 2024 menjadi 1,3% dari sebelumnya 2,1%. IMF memperkirakan kekurangan tenaga kerja dan eksodus perusahaan-perusahaan Barat akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Rusia di 2024.
"Eksodus perusahaan multinasional, hilangnya sumber daya manusia, isolasi dari pasar keuangan global, dan gangguan akses ke barang dan teknologi canggih akan menghambat ekonomi Rusia," kata juru bicara IMF seperti dikutip Reuters.
Dia juga memperingatkan bahwa ekonomi Rusia akan berada dalam bahaya jika syarat perdagangan memburuk karena sanksi baru, yang akan mengakibatkan penurunan surplus neraca berjalan dan pendapatan fiskal. "Yang terakhir berarti bahwa pihak berwenang perlu membatasi pengeluaran atau mencari cara untuk membiayai defisit yang jauh lebih tinggi," tambahnya.
Defisit anggaran Rusia adalah 2,4 triliun rubel (USD29,2 miliar) atau sekitar Rp438 triliun (kurs Rp15.000 per USD) pada kuartal pertama, turun dari surplus 1,13 triliun rubel (USD13,7 miliar) pada tahun 2022. Sementara, analis memprediksi surplus neraca berjalan turun sekitar 73% tahun-ke-tahun menjadi USD18,6 miliar. Kedua perubahan tersebut disebabkan oleh pengeluaran yang besar dan pendapatan energi yang lebih rendah.
Sebelumnya, perkiraan resmi dari Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia memperkirakan PDB turun sebesar 0,8% pada tahun 2023 dan kembali tumbuh pada tahun 2024 sebesar 2,6%. Bank of Russia juga baru-baru ini merevisi dinamika PDB menjadi -1%/+1% tahun ini, naik dari prakiraan Oktober, yang memperkirakan kontraksi ekonomi di kisaran 1-4%. Regulator diperkirakan akan menerbitkan perkiraan ekonomi makro jangka menengah yang diperbarui akhir bulan ini.
Menurut Ekonom Kepala IMF Pierre-Olivier Gourinchas, hal itu antara lain disebabkan Rusia mampu mempertahankan cukup banyak momentum dalam ekonomi, antara lain dengan mengambil langkah-langkah fiskal yang sangat kuat.
Meski merevisi naik untuk tahun ini, OMF menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB Rusia pada 2024 menjadi 1,3% dari sebelumnya 2,1%. IMF memperkirakan kekurangan tenaga kerja dan eksodus perusahaan-perusahaan Barat akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Rusia di 2024.
"Eksodus perusahaan multinasional, hilangnya sumber daya manusia, isolasi dari pasar keuangan global, dan gangguan akses ke barang dan teknologi canggih akan menghambat ekonomi Rusia," kata juru bicara IMF seperti dikutip Reuters.
Dia juga memperingatkan bahwa ekonomi Rusia akan berada dalam bahaya jika syarat perdagangan memburuk karena sanksi baru, yang akan mengakibatkan penurunan surplus neraca berjalan dan pendapatan fiskal. "Yang terakhir berarti bahwa pihak berwenang perlu membatasi pengeluaran atau mencari cara untuk membiayai defisit yang jauh lebih tinggi," tambahnya.
Defisit anggaran Rusia adalah 2,4 triliun rubel (USD29,2 miliar) atau sekitar Rp438 triliun (kurs Rp15.000 per USD) pada kuartal pertama, turun dari surplus 1,13 triliun rubel (USD13,7 miliar) pada tahun 2022. Sementara, analis memprediksi surplus neraca berjalan turun sekitar 73% tahun-ke-tahun menjadi USD18,6 miliar. Kedua perubahan tersebut disebabkan oleh pengeluaran yang besar dan pendapatan energi yang lebih rendah.
Sebelumnya, perkiraan resmi dari Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia memperkirakan PDB turun sebesar 0,8% pada tahun 2023 dan kembali tumbuh pada tahun 2024 sebesar 2,6%. Bank of Russia juga baru-baru ini merevisi dinamika PDB menjadi -1%/+1% tahun ini, naik dari prakiraan Oktober, yang memperkirakan kontraksi ekonomi di kisaran 1-4%. Regulator diperkirakan akan menerbitkan perkiraan ekonomi makro jangka menengah yang diperbarui akhir bulan ini.
(fjo)