Dibayangi Tekanan Saham Big Caps, IHSG Berpeluang Menuju Level 6.800
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (I HSG ) hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.668-6.856.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, IHSG semakin kokoh, setelah peningkatan nilai transaksi 2 hari yang lalu. Ternyata nilai transaksi kemarin, walaupun menurun tipis, namun masih di atas rata-rata sebelumnya yang hanya sekitar 7T.
"Ini artinya sudah banyak uang masuk kembali ke IHSG, baik itu dari investor individu, asing, lokal, maupun institusi," tulis William dalam analisisnya, Jumat (14/4/2023).
Menurut William, namun IHSG yang masih ditekan oleh saham-saham big caps tertentu seperti tidak mendukung kondisi ini.
"Menurut kami yang sedang terjadi di pasar sekarang ini adalah hal yang wajar terjadi dan selalu terjadi, yaitu jelang pembagian dividen, saat ex date akan ada saham yang mengalami pelemahan harga," katanya.
Jika saham tersebut memiliki bobot besar terhadap IHSG, maka pelemahan harganya akan turut menekan IHSG.
"Belum lagi di pekan ini, tekanan IHSG cukup berat dari saham GOTO, sehingga hasil akhirnya adalah IHSG yang nampak tidak sanggup menembus resistance 6.800," ungkap William.
William melihat, terhadap IHSG masih sama, skenario bullish setelah tutup gap dengan target 6.950 dan 7.124, namun untuk mencapai level-level ini akan perlu waktu. Setidaknya sampai sentimen dividen dan tekanan saham-saham tertentu bisa berakhir.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, IHSG semakin kokoh, setelah peningkatan nilai transaksi 2 hari yang lalu. Ternyata nilai transaksi kemarin, walaupun menurun tipis, namun masih di atas rata-rata sebelumnya yang hanya sekitar 7T.
"Ini artinya sudah banyak uang masuk kembali ke IHSG, baik itu dari investor individu, asing, lokal, maupun institusi," tulis William dalam analisisnya, Jumat (14/4/2023).
Menurut William, namun IHSG yang masih ditekan oleh saham-saham big caps tertentu seperti tidak mendukung kondisi ini.
"Menurut kami yang sedang terjadi di pasar sekarang ini adalah hal yang wajar terjadi dan selalu terjadi, yaitu jelang pembagian dividen, saat ex date akan ada saham yang mengalami pelemahan harga," katanya.
Jika saham tersebut memiliki bobot besar terhadap IHSG, maka pelemahan harganya akan turut menekan IHSG.
"Belum lagi di pekan ini, tekanan IHSG cukup berat dari saham GOTO, sehingga hasil akhirnya adalah IHSG yang nampak tidak sanggup menembus resistance 6.800," ungkap William.
William melihat, terhadap IHSG masih sama, skenario bullish setelah tutup gap dengan target 6.950 dan 7.124, namun untuk mencapai level-level ini akan perlu waktu. Setidaknya sampai sentimen dividen dan tekanan saham-saham tertentu bisa berakhir.