Pos Indonesia Pastikan 3,2 Juta KPM Terima Bansos Sebelum Lebaran

Jum'at, 14 April 2023 - 15:03 WIB
loading...
Pos Indonesia Pastikan...
PT Pos Indonesia (Persero) memastikan penyaluran bantuan sosial BPNT dan PKH dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 3,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan rampung sebelum Lebaran 2023.
A A A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) memastikan penyaluran bantuan sosial ( bansos ) BPNT dan PKH dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 3,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan rampung sebelum Lebaran 2023. Tak hanya itu, dengan penggunaan teknologi AI (artificial intelligence), data KPM yang direkam akan jauh lebih akurat.

“Kita ditugaskan lagi oleh Kemensos untuk menyalurkan di tahap pertama kepada 1,1 juta KPM untuk 83 kabupaten/kota di Indonesia. Dari 1,1 juta KPM, kita mendapatkan penambahan total menjadi 3,1 juta, hampir 3,2 juta KPM. Sampai hari ini sekitar 80% tersalurkan. Kita masih punya waktu maksimal dua minggu untuk menyelesaikan yang 3,2 juta KPM ini,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/4/2023).

Dari data tersebut, Kemensos menambah lagi jumlah alokasi KPM, menjadi total 4,5 juta penerima. Faizal menyebutkan penambahan data KPM yang diterima belakangan akan mulai dibayarkan setelah Lebaran karena waktu yang mepet.

(Baca juga:Sidang Kasus Bansos, Saksi Kemukakan Manfaat Bansos di Tengah Pandemi)

“Kalau yang 3,2 juta KPM insya Allah hingga H-1 kita targetkan 100%. Namun ada kabar bahwa Kemensos akan menambah lagi sehingga total menjadi 4,5 juta KPM. Untuk data setelah 3,2 juta KPM ini jika kita terima lagi kemungkinan tidak akan selesai di H-1 Lebaran. Kita akan salurkan lagi di H+3 Lebaran untuk menyelesaikan total 4,5 juta KPM. Hal ini untuk mengantisipasi mudik, libur nasional, karena jika dipaksakan tetap dilakukan penyaluran tidak akan efektif,” kata Faizal.

Sebanyak 4,5 juta KPM tersebut dialokasikan lebih banyak lagi dari yang semula 83 kabupaten/kota termasuk wilayah 3T, namun menjadi 514 kota/kabupaten, yang tersebar di seluruh daerah. Penambahan alokasi KPM ini tidak mengubah metode penyaluran bansos yang selama ini dilakukan Pos Indonesia, hanya menyesuaikan kebutuhan petugas di lapangan, seperti lebih banyak dilakukan penyaluran di komunitas dan menambah petugas untuk pengantaran langsung by name, by address karena lokasinya yang jauh dari Kantorpos.

“Cara penyaluran masih menggunakan tiga cara, yaitu disalurkan di Kantorpos, melalui komunitas, atau diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) bagi KPM yang sedang sakit, lansia, disabilitas,” katanya.

Gunakan Teknologi AI
Pos Indonesia tak henti berinovasi dalam melakukan pelayanan pos. Setelah menapaki transformasi digital, kali ini BUMN tertua di Indonesia ini melakukan pembaruan dalam teknologi perekaman data penerima bansos, yaitu menggunakan teknologi artificial intelligence (AI). Hal ini sengaja dilakukan demi memastikan keakuratan data.

“Berdasarkan pengalaman tahun 2022, saat itu kita terpaksa melakukan pengulangan perekaman data yang cukup masif. Karena ternyata perekaman data khususnya yang foto rumah kurang akurat. Jadi baik kualitas fotonya, akurasi fotonya, dan geo tagging-nya itu kurang akurat. Perekaman ulang ini cukup memakan waktu dan biaya,” kata Faizal.

(Baca juga:Tak Pernah Potong Bansos, RW di Jakarta Ini Kawal Ketat Penyaluran Bansos)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1228 seconds (0.1#10.140)