Sri Mulyani Beberkan Dahsyatnya Ekonomi Digital ASEAN, GMV: Rp3.000 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selain terkenal tangguh, Asia Tenggara ( ASEAN ) juga merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi digital sangat pesat. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, sewaktu menghadiri acara yang diselenggarakan World Bank di sela rangkaian agenda kerja di Washington DC, topik ini menjadi pembahasan.
"Maraknya bisnis e-commerce yang memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari turut menopang berkembangnya ekonomi digital di Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2022 lalu, ekonomi digital Asia Tenggara bahkan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD200 miliar (Rp3.000 triliun), 3 tahun lebih cepat dari proyeksi awal," ujar Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Washington DC, Jumat (14/4/2023).
Ekonomi digital juga berkontribusi menciptakan 160.000 pekerjaan langsung dan 30 juta pekerjaan tidak langsung. Tak hanya itu, ekonomi digital juga menyumbang 5%-10% PDB kawasan Asia Tenggara pada tahun 2022. Sama halnya di Indonesia, UMKM juga menjadi aktor penting dalam perekonomian kawasan Asia Tenggara.
"Berkembangnya ekonomi digital, khususnya dalam sektor keuangan, turut membuka jalan bagi para pelaku UMKM, para perempuan pelaku usaha, juga masyarakat miskin dan terpinggirkan untuk mendapatkan akses terhadap produk keuangan formal," jelas Sri.
Maka dari itu, Indonesia selaku pemangku Keketuaan ASEAN tahun ini berkomitmen untuk terus memperkuat inklusi keuangan ASEAN, khususnya pada sektor keuangan digital.
"Kita tetap optimistis membangun ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia," pungkas Sri.
"Maraknya bisnis e-commerce yang memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari turut menopang berkembangnya ekonomi digital di Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2022 lalu, ekonomi digital Asia Tenggara bahkan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD200 miliar (Rp3.000 triliun), 3 tahun lebih cepat dari proyeksi awal," ujar Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Washington DC, Jumat (14/4/2023).
Ekonomi digital juga berkontribusi menciptakan 160.000 pekerjaan langsung dan 30 juta pekerjaan tidak langsung. Tak hanya itu, ekonomi digital juga menyumbang 5%-10% PDB kawasan Asia Tenggara pada tahun 2022. Sama halnya di Indonesia, UMKM juga menjadi aktor penting dalam perekonomian kawasan Asia Tenggara.
"Berkembangnya ekonomi digital, khususnya dalam sektor keuangan, turut membuka jalan bagi para pelaku UMKM, para perempuan pelaku usaha, juga masyarakat miskin dan terpinggirkan untuk mendapatkan akses terhadap produk keuangan formal," jelas Sri.
Maka dari itu, Indonesia selaku pemangku Keketuaan ASEAN tahun ini berkomitmen untuk terus memperkuat inklusi keuangan ASEAN, khususnya pada sektor keuangan digital.
"Kita tetap optimistis membangun ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia," pungkas Sri.
(uka)