Wall Street Tertekan di Akhir Pekan, Dibayangi Laporan Kinerja Tahunan Perbankan
loading...
Wall Street dibuka tertekan pada akhir pekan, Jumat (14/4). FOTO/Reuters
A
A
A
JAKARTA - Wall Street dibuka tertekan pada akhir pekan, Jumat (14/4). Ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve kembali mengemuka, terutama menjelang rilis laporan keuangan perbankan.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,14% di 33.981,71, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 0,15% ke 4.140,11, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,40%, menjadi 12.117,91.
Fokus utama pelaku pasar akhir pekan ini adalah dimulainya musim pendapatan kuartalan yang baru. Sejumlah perusahaan perbankan menjadi sorotan investor setelah sempat terguncang sentimen jatuhnya Sillicon Valley Bank (SVB).
Sejumlah bank seperti Citigroup (NYSE:C), Wells Fargo (NYSE:WFC) dan JPMorgan Chase (NYSE:JPM) bakal merilis laporan triwulan mereka.
Dengan hadirnya data keuangan tersebut, investor bakal melihat prospek ekonomi yang tercermin dari kualitas kredit konsumen, dan aktivitas bisnis perbankan, dilansir Investing, Jumat (14/4/2023).
Sebelumnyya indeks berakhir menguat lantaran terdongkrak data inflasi yang menunjukkan ada penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan inflasi merupakan buah dari suku bunga The Fed.
Namun demikian, potensi lanjutan suku bunga The Fed masih berlangsung mengingat keadaan di pasar tenaga kerja. Pelaku pasar memprediksi bank sentral masih akan mengerek 25 bps pada pertemuan di bulan Mei.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,14% di 33.981,71, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 0,15% ke 4.140,11, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,40%, menjadi 12.117,91.
Fokus utama pelaku pasar akhir pekan ini adalah dimulainya musim pendapatan kuartalan yang baru. Sejumlah perusahaan perbankan menjadi sorotan investor setelah sempat terguncang sentimen jatuhnya Sillicon Valley Bank (SVB).
Sejumlah bank seperti Citigroup (NYSE:C), Wells Fargo (NYSE:WFC) dan JPMorgan Chase (NYSE:JPM) bakal merilis laporan triwulan mereka.
Dengan hadirnya data keuangan tersebut, investor bakal melihat prospek ekonomi yang tercermin dari kualitas kredit konsumen, dan aktivitas bisnis perbankan, dilansir Investing, Jumat (14/4/2023).
Sebelumnyya indeks berakhir menguat lantaran terdongkrak data inflasi yang menunjukkan ada penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan inflasi merupakan buah dari suku bunga The Fed.
Namun demikian, potensi lanjutan suku bunga The Fed masih berlangsung mengingat keadaan di pasar tenaga kerja. Pelaku pasar memprediksi bank sentral masih akan mengerek 25 bps pada pertemuan di bulan Mei.
(nng)
Explore More