Meneropong Emiten Nikel di Tengah Laju Industri Kendaraan Listrik

Sabtu, 15 April 2023 - 17:37 WIB
loading...
Meneropong Emiten Nikel...
Emiten produsen nikel dinilai punya prospek positif ke depannya. Foto/YudistiroPranoto/MPI
A A A
JAKARTA - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) resmi mencatatkan saham perdana ( IPO ) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebanyak 7.997.600.000 saham atau setara dengan 12,67% persen dari modal ditempatkan dan disetor. Perseroan melepas saham dengan harga penawaran Rp1.250 per saham sehingga dana IPO yang diraih bisa mencapai hampir Rp10 triliun.



Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario menilai secara valuasi, harga penawaran NCKL tergolong murah dan cukup menarik. "Secara valuasi multiples PE kami nilai harga penawaran NCKL tersebut tergolong discounted, sekitar 16,7x untuk FY22 dengan asumsi annualized net profit untuk FY22 mencapai Rp5,16 triliun," kata Alif dalam keterangannya, dikutip Sabtu (15/4/2023).

Menurut Alif, pengembangan industri kendaraan listrik ditopang dengan momentum dan merupakan sebuah revolusi otomotif yang pasti terjadi dalam jangka panjang. Kondisi itu turut memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

"Kami memandang NCKL berpotensi merajai rantai pasok nikel Indonesia, karena memiliki keunggulan esensial yaitu mampu mempenetrasi rantai pasok nikel dari produk class II nikel seperti ferronickel, hingga produk hilir prekursor baterai berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat," tambah Alif.

Sebagai gambaran, produk nikel sulfat ini tinggal beberapa langkah lagi menjadi baterai kendaraan listrik. Produk itu dapat diolah lebih lanjut menjadi nickel hydroxide yang merupakan katoda dalam baterai tipe NiMH, atau dapat diolah melalui proses purifikasi lanjutan untuk kemudian memperoleh katoda untuk baterai NMC maupun NCA.

Meski demikian, perkembangan ke depan perlu pemantauan lebih lanjut karena pada dasarnya akan tergantung pada harga dari komoditas nikel. Alif juga melihat, absorpsi nikel Indonesia dalam jangka waktu dekat-menengah akan lebih ditujukan ke pasar global.

"Prospek emiten produsen nikel class II dan class I dapat ditinjau dari laju pengembangan industri EV dari konsumen-konsumen global, terutama China yang merupakan penggerak dan konsumen industri EV terbesar, dengan laju konsumsi nickel dalam industri EV setidaknya sebesar 10,3 persen CAGR hingga 2025," ujar Alif.

Sementara itu, dua analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Juan Harahap dan Abraham Gosal, dalam riset terbarunya mengatakan bahwa NCKL menargetkan bisa meningkatkan kapasitas produksi FeNi (feronikel) menjadi 219 kilo ton per annum (ktpa), proyek smelter Rotary-Kiln-Electric Furnace (RKEF 9 ktpa dan 185 ktpa pada Q2-23 dan Q2-25.

Pembangunan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) dibagi menjadi tiga tahap dan tahap pertama selesai, tahap kedua mulai produksi Q1-2023, dan tahap ketiga mulai meningkatkan kapasitas pada Q1-24.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)