Menteri Susi: Bisnis Mutiara Masih Abu-abu

Selasa, 12 Januari 2016 - 13:01 WIB
Menteri Susi: Bisnis Mutiara Masih Abu-abu
Menteri Susi: Bisnis Mutiara Masih Abu-abu
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, Indonesia saat ini menghasilkan mutiara laut selatan (south sea pearl) sebesar 60%-80% dari produksi dunia. Namun, Tanah Air tidak mendapatkan manfaat apa-apa lantaran praktik bisnisnya abu-abu.

Dia mengatakan, mutiara merupakan salah satu produk yang diperbolehkan untuk ekspor. Persoalannya, selama ini praktik bisnis jual beli mutiara di Indonesia banyak yang abu-abu dan cenderung ilegal.

"Kalau mutiara memang boleh diekspor. Persoalannya di Indonesia, selama ini praktik bisnis banyak abu-abu. Legal tapi ilegal. Asing tapi orang lokal, ini kan modus. Memang kita musti menertibkan," katanya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Menurutnya, selama ini terlalu banyak aktivitas ekonomi ilegal yang tidak terlacak dengan mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) di Indonesia. Terlebih, aktivitas ilegal tersebut melibatkan orang-orang asing.

"Investor memang kita buka karpet lebar-lebar, tapi kalau sudah eksploitasi SDA ya harus hati-hati," imbuh dia.

Dalam praktik bisnis jual-beli mutiara, sambung mantan Bos Susi Air ini, Indonesia hanya dijadikan sapi perah lantaran hanya dijadikan tempat pengambilan mutiara, devisanya tidak diparkir di Tanah Air. Bahkan, untuk pekerjanya saja lebih memilih merekrut dari negaranya.

"Untuk makan saja dibawa dari negara mereka. Mereka seperti negara dalam negara kita. Karena saya tahu tipe bisnis mutiara seperti tertutup. Tempatnya in the middle of nowhere. Sulit untuk dijangkau. Sedikit sekali mempekerjakan orang kita," tandasnya.

Baca Juga:

Mutiara Ilegal Rugikan Indonesia Ratusan Miliar

Pemerintah Gagalkan Ekspor Ilegal Mutiara Rp45 Miliar
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3928 seconds (0.1#10.140)