Zimbabwe Akan Luncurkan Mata Uang Digital yang Diperkuat dengan Cadangan Emas

Senin, 01 Mei 2023 - 02:47 WIB
loading...
A A A
Pada 2019, pemerintah memperkenalkan kembali mata uang Zimbabwe dan melarang mata uang asing sebagai alat transaksi lokal. Tetapi hanya sedikit yang mematuhinya dan pasar gelap justru berkembang. Sementara itu mata uang lokal dengan cepat mendevaluasi hingga memaksa Pemerintah mengalah dan tidak melarang dolar AS.

Dengan ingatan akan bencana inflasi itu, banyak orang saat ini lebih suka mencari dolar AS yang langka di pasar ilegal untuk disimpan di rumah sebagai tabungan atau alat transaksi harian, di mana mata uang AS masih digunakan. Kepercayaan pada dolar Zimbabwe sangat rendah sehingga banyak peritel dan bahkan beberapa lembaga pemerintah tidak menerimanya.

Pada pasar mata uang resmi, nilai tukarnya hanya lebih dari 1.000 dolar Zimbabwe terhadap dolar AS. Namun, itu sekitar dua kali lipat jumlah mata uang lokal di pasar ilegal – yang terus berkembang, di mana greenback sudah tersedia.

Zimbabwe telah mencoba untuk mencegah depresiasi mata uangnya dengan ide-ide yang tidak biasa sebelumnya. Pada Juli 2022, mereka meluncurkan koin emas sebagai alat pembayaran yang sah untuk menstabilkan mata uang lokal. Tetapi banyak orang kesulitan membeli kebutuhan sehari-hari seperti roti dan menganggapnya terlalu mahal.

Pengenalan mata uang digital akan memastikan bahwa "mereka yang memiliki sedikit uang" dapat memperdagangkannya "sehingga kita tidak meninggalkan siapa pun dan tidak ada tempat di belakang," kata Mangudya kepada surat kabar The Sunday Mail Zimbabwe akhir pekan lalu.

"Harga emas internasional yang ditentukan oleh London Bullion Market Association akan menentukan harga token lokal," ucap Mangudya.

Di sisi lain konsultan PwC dalam sebuah laporan tahun lalu mengatakan, lebih dari 80% bank sentral dunia sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan mata uang digital atau telah melakukannya.
(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1659 seconds (0.1#10.140)