Pascaambruknya Bank Besar AS, Regulator Perketat Pengawasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Regulator Amerika Serikat (AS) mengatakan, bakal memperketat pengawasan kepada bank-bank besar. Pengumuman itu setelah bank sentral AS Federal Reserves ( The Fed ) dan lembaga penjamin simpanan AS Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) membuat laporan terperinci tentang penyebab kegagalan Silicon Valley Bank (SBV) dan Signature Bank pada bulan Maret.
Meskipun sektor perbankan secara luas stabil, dampak luas dari kegagalan dua bank regional besar itu dirasakan oleh pemberi pinjaman yang lebih besar, First Republic Bank (FRC.N), yang tertatih-tatih hingga di ambang kehancuran.
"Area fokus pertama kami adalah meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan kelincahan pengawasan," ujar Wakil Ketua Pengawasan Fed, Michael Barr dikutip Reuters, Senin (1/5/2023).
Barr juga mengisyaratkan, rencana untuk menundukkan bank dengan aset lebih dari USD100 miliar kepada aturan ketat yang saat ini disediakan untuk persaingan yang lebih besar di kemudian hari. Mengingat peningkatan modal dan persyaratan likuiditas akan meningkatkan ketahanan SVB.
"Pengalaman kami mengikuti kegagalan SVB menunjukkan bahwa adalah tepat untuk memiliki standar yang lebih kuat yang berlaku untuk serangkaian perusahaan yang lebih luas." imbuhnya.
Lembaga Penjamin Simpanan AS, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengungkapkan penyebab kegagalan Signature Bank. Hal ini terjadi karena manajemen yang buruk dan pengejaran pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali dengan sedikit memperhatikan manajemen risiko.
FDIC mengakui staf pengawasnya tidak cukup memadai untuk melakukan tugas dalam mengawasi bank secara menyeluruh. Hal itu pun disebut sebagai salah satu faktor pendorong kegagalan bank-bank besar AS.
Sejak 2020, rata-rata 40% posisi di staf pengawas bank besar FDIC di wilayah New York kosong atau diisi oleh karyawan sementara, berdasarkan laporan itu. “FDIC juga seharusnya dapat meningkatkan tindakan pengawasan lebih cepat, konsisten dengan konsep pengawasan forward-looking yang dimiliki Divisi Pengawasan Manajemen Risiko,” bebernya.
Menurut laporan tersebut, manajemen dan dewan Signature Bank hanya mengejar pertumbuhan dan simpanan tanpa mengembangkan dan mempertahankan praktik dan kontrol manajemen risiko yang memadai yang sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan profil risiko institusi.
Seiring dengan pengetatan pengawasan, Regulator disebut tengah bersiap untuk menutup First Republic yang berbasis di San Francisco. Hal tersebut terjadi karena deposan telah menarik USD100 miliar dari rekening di bank dalam kepanikan yang dipicu oleh kegagalan SVB dan Signature, yang membahayakan kelangsungan bank tersebut.
Lihat Juga: Oknum Pegawai Bank Kuras Rp1,3 Miliar dari 112 Rekening Nasabah untuk Jalan-jalan Bareng Keluarga
Meskipun sektor perbankan secara luas stabil, dampak luas dari kegagalan dua bank regional besar itu dirasakan oleh pemberi pinjaman yang lebih besar, First Republic Bank (FRC.N), yang tertatih-tatih hingga di ambang kehancuran.
"Area fokus pertama kami adalah meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan kelincahan pengawasan," ujar Wakil Ketua Pengawasan Fed, Michael Barr dikutip Reuters, Senin (1/5/2023).
Barr juga mengisyaratkan, rencana untuk menundukkan bank dengan aset lebih dari USD100 miliar kepada aturan ketat yang saat ini disediakan untuk persaingan yang lebih besar di kemudian hari. Mengingat peningkatan modal dan persyaratan likuiditas akan meningkatkan ketahanan SVB.
"Pengalaman kami mengikuti kegagalan SVB menunjukkan bahwa adalah tepat untuk memiliki standar yang lebih kuat yang berlaku untuk serangkaian perusahaan yang lebih luas." imbuhnya.
Lembaga Penjamin Simpanan AS, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengungkapkan penyebab kegagalan Signature Bank. Hal ini terjadi karena manajemen yang buruk dan pengejaran pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali dengan sedikit memperhatikan manajemen risiko.
FDIC mengakui staf pengawasnya tidak cukup memadai untuk melakukan tugas dalam mengawasi bank secara menyeluruh. Hal itu pun disebut sebagai salah satu faktor pendorong kegagalan bank-bank besar AS.
Sejak 2020, rata-rata 40% posisi di staf pengawas bank besar FDIC di wilayah New York kosong atau diisi oleh karyawan sementara, berdasarkan laporan itu. “FDIC juga seharusnya dapat meningkatkan tindakan pengawasan lebih cepat, konsisten dengan konsep pengawasan forward-looking yang dimiliki Divisi Pengawasan Manajemen Risiko,” bebernya.
Menurut laporan tersebut, manajemen dan dewan Signature Bank hanya mengejar pertumbuhan dan simpanan tanpa mengembangkan dan mempertahankan praktik dan kontrol manajemen risiko yang memadai yang sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan profil risiko institusi.
Seiring dengan pengetatan pengawasan, Regulator disebut tengah bersiap untuk menutup First Republic yang berbasis di San Francisco. Hal tersebut terjadi karena deposan telah menarik USD100 miliar dari rekening di bank dalam kepanikan yang dipicu oleh kegagalan SVB dan Signature, yang membahayakan kelangsungan bank tersebut.
Lihat Juga: Oknum Pegawai Bank Kuras Rp1,3 Miliar dari 112 Rekening Nasabah untuk Jalan-jalan Bareng Keluarga
(akr)