Pemerintah-BI Berbagi Beban Utang Demi Indonesia, Ekonom: Langkah Tepat

Selasa, 21 Juli 2020 - 19:35 WIB
loading...
A A A
Dengan berdasarkan itu, muncul pemikiran untuk menanggung beban bersama beban. Sehingga, beban dibagi bersama di antara bank sentral dan pemerintah. Terkait besaran yang harus ditanggung BI dan Pemerintah, sangat tergantung situasi makro ekonomi. "Idealnya sharing burden tidak mengganggu kinerja BI maupun pemerintahan," ujarnya.

Menurut dia, opsi yang bakal jadi prioritas adalah yang pertama karena BI menanggung seluruh bunga SBN pemerintah. Hal ini dilakukan atas pertimbangan pengurangan beban pemerintah yang akan sangat berat di kemudian hari.

"Selain itu juga ada sektor public goods yang didalamnya termasuk kesehatan, memerlukan penanganan yang lebih cepat dan benar agar nantinya tidak mengarah pada dampak ekonomi yang lebih besar lagi," ujarnya.

Sementara pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira menilai opsi nomor tiga merupakan yang terbaik dimana BI bersifat standby buyer. Jadi ketika SBN tidak laku di pasar, akibat capital outflow misalnya, baru kemudian BI masuk untuk beli. (Baca juga: Dana Asing Kabur Rp730 Miliar dalam Sepekan, Sejak Awal Tahun Rp145,47 Triliun )

"Untuk opsi nomor pertama artinya BI benar benar terlibat sejak awal. Tapi opsi nomor tiga yang paling aman dibanding dua opsi sebelumnya. Terutama terhadap dampak karena berkurangnya kepercayaan kepada independensi otoritas moneter serta dampak ke inflasi tahun depan," pungkasnya.
(ind)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)