BPS: Beras Jadi Pemicu Inflasi April 2023 Meski Panen Raya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski mengalami surplus , beras masih menjadi pemicu inflasi dengan memegang andil sebesar 0,02% pada April 2023 sebesar 0,33% secara bulanan (month to month/mtm). Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan bahwa hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor.
"Salah satunya adalah perbandingan antara peningkatan produksi beras dibandingkan peningkatan konsumsi masyarakat," ungkap Margo dalam rilis BPS di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Dia mengatakan meskipun produksi beras masih surplus di masa panen raya namun surp terus menurun karena terjadinya konversi lahan dan bertambahnya penduduk.
"Data hasil KSA memperlihatkan produksi padi Maret 2023 sedikit lebih rendah dibanding Maret tahun lalu. Selain dinamika produksi konsumsi hal ini juga dapat dipengaruhi aspek distribusi," ujar Margo.
BPS mencatat 5 kota dengan inflasi beras tertinggi secara bulanan (mtm), di antaranya Timika 7,3%, Palangkaraya 3,68%, Watampone 3,66%, Mataram 2,98%, dan Bekasi 2,38%. Adapun secara tahunan (yoy), 5 kota dengan inflasi beras tertinggi adalah Luwuk 43,29%, Palangkaraya 38,27%, Banjarmasin 32,54%, Palu 25,63%, dan Palopo 23,40%.
"Pelaku usaha beras baik penggilingan, grosir maupun eceran juga mencermati berbagai informasi nasional maupun global. Sepertinya seluruh pelaku usaha beras mengambil langkah antisipasi terkait berbagai faktor domestik seperti El-Nino dan global (defisit beras global)," pungkas Margo Yuwono.
"Salah satunya adalah perbandingan antara peningkatan produksi beras dibandingkan peningkatan konsumsi masyarakat," ungkap Margo dalam rilis BPS di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Dia mengatakan meskipun produksi beras masih surplus di masa panen raya namun surp terus menurun karena terjadinya konversi lahan dan bertambahnya penduduk.
"Data hasil KSA memperlihatkan produksi padi Maret 2023 sedikit lebih rendah dibanding Maret tahun lalu. Selain dinamika produksi konsumsi hal ini juga dapat dipengaruhi aspek distribusi," ujar Margo.
BPS mencatat 5 kota dengan inflasi beras tertinggi secara bulanan (mtm), di antaranya Timika 7,3%, Palangkaraya 3,68%, Watampone 3,66%, Mataram 2,98%, dan Bekasi 2,38%. Adapun secara tahunan (yoy), 5 kota dengan inflasi beras tertinggi adalah Luwuk 43,29%, Palangkaraya 38,27%, Banjarmasin 32,54%, Palu 25,63%, dan Palopo 23,40%.
"Pelaku usaha beras baik penggilingan, grosir maupun eceran juga mencermati berbagai informasi nasional maupun global. Sepertinya seluruh pelaku usaha beras mengambil langkah antisipasi terkait berbagai faktor domestik seperti El-Nino dan global (defisit beras global)," pungkas Margo Yuwono.
(nng)