Sektor Industri Kreatif Berharap Dukungan BUMN di Masa Sulit

Rabu, 22 Juli 2020 - 13:12 WIB
loading...
Sektor Industri Kreatif Berharap Dukungan BUMN di Masa Sulit
Industri kreatif berharap dukungan BUMN untuk dapat tetap bertahan di masa pandemi saat ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Covid-19 berdampak luas ke semua sektor, termasuk sektor industri kreatif dan ekosistemnya. Praktis, semenjak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga new normal, aktifitas dunia seni yang berkaitan menghadirkan banyak orang di ruang publik, seperti konser musik, pertunjukan, menjadi terhenti.

Sejatinya, pemerintah melalui berbagai perusahaan BUMN , belakangan semakin aktif berkolaborasi dengan public figure, seniman, dengan menggelar event yang diselingi kampanye positif dan memberi semangat menerapkan protokol kesehatan.

Seniman dan musisi Addie MS menyampaikan, pemerintah, BUMN, dan industri kreatif memang harus bersinergi, berkomunikasi, agar berbagai program dapat disampaikan ke masyarakat.

(Baca Juga: Industri Kreatif Diajak Terus Berinovasi untuk Jadi Solusi di Masa Pandemi)

Pertamina pun mendukung langkah pemerintah untuk terus berkontribusi terhadap industri kreatif. Salah satunya dengan menggelar event PertaShow #5 by Pertamina dengan mengambil tema "Berbagi Berkah untuk Semua". Event yang digelar pada 22 Juli pukul 19.30 tersebut dimeriahkan oleh Anji, Tiara Andiri, Gading Martin, Angie Ang.

Tak hanya itu, Pertamina mengajak masyarakat berdonasi dengan menukarkan Poin di aplikasi My Pertamina. Adapun bagi yang beruntung, tersedia saldo LinkAja masing-masing Rp500 ribu untuk 100 pemenang dan Yamaha Lexi.

Addie yang beberapa waktu lalu bersama sejumlah musisi hadir ke Istana dan bertemu Presiden, mengatakan, dengan bertemu langsung, Presiden bisa mendapat masukan mengenai permasalahan yang ada di masyarakat. Dan para seniman pun bisa mendapatkan gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah dari Presiden langsung.

"Diharapkan para seniman bisa tergerak untuk ikut menyosialisasikan protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah dengan kreativitas masing-masing," ujar Addie, kepada media, Selasa (21/7/2020).

Menurut Addie, pandemi Covid ini bukan masalah Pemerintah saja namun masalah bersama, bahkan masalah seluruh bangsa di dunia. Karena itu, langkah dan kolaborasi menjadi kunci agar semua pihak bisa sama-sama maju.

"Jadi, kolaborasi apa pun, baik antarseniman maupun dengan BUMN atau swasta, tentu baik sekali. Inisiatif BUMN atau swasta untuk menggandeng para seniman untuk ikut penggalangan dana maupun sekedar mengingatkan masyarakat pentingnya saling melindungi dengan rajin pakai masker dan menjaga jarak tentu sangat baik. Di negara-negara lain, dukungan perusahaan negara pada aktivitas seni budaya, sangat lazim,” tegas Addie.

Dihubungi terpisah, Seniman Butet Kartaredjasa mengutarakan bahwa perusahaan BUMN, juga diharapkan semakin bisa berkontribusi kepada sektor kesenian, industri kreatif, terutama di daerah. Apalagi BUMN memiliki kemampuan pendanaan dan juga jaringan sehingga peran dan dukungan itu dapat lebih dioptimalkan. Tentu saja, diharapkan BUMN tidak hanya memberi dukungan kepada seni yang bisa dipublikasikan secara daring, tapi seni lain seperti sastra, seni rupa, juga perlu mendapat dukungan sama.

(Baca Juga: Menteri Erick Membuka Jalan Bagi Pemerintah Mewujudkan The Good Of Mankind)

"Perusahaan BUMN itu kan tempatnya orang lembaga, yang memiliki duit. Dengan kemampuan itu, seharusnya memudahkan mereka mengambil peran untuk fokus mendukung seni, mereka bagaimana bisa mendukung support ekonomi pada berbagai lapis kesenian,” ucap Butet.

Karena itu, dalam pertemuan dengan Presiden beberapa waktu lalu, ia pun meminta agar Presiden tidak hanya melihat seni dari wajah-wajah orang populis seperti terlihat di televisi. Karena sejatinya banyak seniman, wajahnya tidak populis, namun karyanya memiliki kualitas internasional. Bahkan ada profesi seni yang tidak mengharuskan wajahnya dikenal, seperti cerpenis, sastra, perupa, namun karya mereka diakui dunia.

“Saya berpendapat pandemi bisa tahunan, lebih dari enam tahun ke depan. Kemudian seni ini kan dikonsumsi paling belakangan, maka sektor seni pun rezekinya belakangan. Dengan situasi seperti sekarang, pelaku seni akan ditanggap seperti dulu lagi entah kapan. Karena itu, pelaku seni di Yogyakarta saat ini juga mulai membangun basis ekonomi yang praktis, seperti bercocok tanam. Saya berharap, diskusi dengan Presiden dapat diterjemahkan, negara hadir, kementerian terkait merespons hasil percakapan dengan Presiden kemarin," ucap Butet.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0763 seconds (0.1#10.140)