Cerdik! Impor Minyak Rusia 10 Kali Lipat Lebih Banyak, India Hemat Rp72,5 Triliun

Jum'at, 12 Mei 2023 - 21:15 WIB
loading...
Cerdik! Impor Minyak Rusia 10 Kali Lipat Lebih Banyak, India Hemat Rp72,5 Triliun
India menghemat puluhan triliun dari impor minyak Rusia. Foto/reuters/BBC
A A A
JAKARTA - India benar-benar mengambil kesempatan atas sanksi Barat terhadap Rusia yang telah menginvasi Ukraina. Bagaimana tidak, berdasarkan catatan Bank of Baroda (bank pemberi pinjaman yang dikontrol Pemerintah India) impor minyak Rusia oleh India naik sepuluh kali lipat tahun lalu.



Angka-angka menunjukkan ekonomi terbesar ketiga di Asia itu menghemat sekitar USD5 miliar atau sekitar Rp72,5 triliun (kurs Rp14.500) karena meningkatkan pembelian minyak mentah dari Moskow. Peningkatan impor terjadi ketika negara-negara Barat memangkas impor energi mereka dari Rusia.

Rusia sendiri telah menjual energi dengan harga diskon ke negara-negara seperti China dan India, yang merupakan importir minyak terbesar ketiga di dunia.

"Pada tahun 2021, minyak Rusia hanya menyumbang 2% dari impor minyak mentah tahunan India. Angka itu sekarang mencapai hampir 20%," kata Bank of Baroda, dikutip dari BBC, Jumat 912/5/2023).

Pembelian minyak India dari Rusia selama tahun keuangan terakhir menghemat sekitar USD89 per ton minyak mentah. Terlepas dari tekanan dari AS dan Eropa, India menolak untuk mematuhi sanksi Barat atas impor Rusia. New Delhi juga tidak secara eksplisit mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

India justru membela pembelian minyaknya dengan mengatakan bahwa sebagai negara yang bergantung pada impor energi dan jutaan orang hidup dalam kemiskinan, India tidak dalam posisi untuk membayar harga yang lebih mahal.

Sejak perang Ukraina dimulai, Eropa telah mengimpor energi enam kali lebih banyak dari Rusia daripada India, kata Menteri Luar Negeri S. Jaishankar dalam sebuah wawancara TV tahun lalu. "Eropa telah berhasil mengurangi impornya dengan cara yang nyaman," sindir Jaishankar.

Jaishankar menambahkan, "Jika ini masalah prinsip, mengapa Eropa tidak memotong pada hari pertama?"

Dengan konflik yang belum berakhir, beberapa analis memperkirakan Rusia akan terus menawarkan minyak murah kepada importir energi terbesar di Asia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1675 seconds (0.1#10.140)