Pertamina Targetkan TKDN Proyek RDMP Cilacap hingga 50%

Kamis, 23 Juli 2020 - 10:14 WIB
loading...
Pertamina Targetkan TKDN Proyek RDMP Cilacap hingga 50%
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pertamina terus berkomitmen meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap hingga 50%, setelah menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dengan TKDN 41,52%. Hal ini semakin menegaskan komitmen Pertamina untuk terus menjadi pendorong ekonomi nasional.

Sebelumnya, dari total Capex proyek PLBC senilai USD392 juta dan penyerapan 3.000 tenaga kerja, Pertamina berhasil menerapkan TKDN di atas target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 30%.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menuturkan, saat ini Pertamina terus mendorong implementasi TKDN pada RDMP Cilacap dengan target minimal 40% hingga maksimal 50% dari total investasi USD5,8 miliar. (Baca: Megaproyek Kilang Nasional Diyakini Bisa Selesai Tepat Waktu)

Adapun penyerapan tenaga kerja sebesar 20.000 orang pada puncak konstruksi dan 500 hingga 800 orang pada saat operasional. "Dengan penerapan TKDN yang tinggi, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap GDP sebesar USD2 miliar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/7/2020).

Nicke melanjutkan, TKDN dalam proyek Pertamina terus mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir. Sesuai hasil audit BPKP tahun 2018, TKDN Pertamina mencapai 38,17% dan naik menjadi 43,16% pada tahun 2019. Sementara sesuai prognosa triwulan I/2020, TKDN Pertamina mencapai 52,20%.

"Per 12 Juli 2020, Pertamina mencatat kemajuan proyek RDMP Cilacap dalam early work mencapai 25,59% dimana terdapat beberapa pekerjaan di zona satu di antaranya Cut Soil, Temp Drainase dan Akses Road, Pemasangan CCSP, Soil Fill, Clearing, Grubbing, Soil Disposal dan zona dua Clearing lokasi pagar laydown," jelasnya. (Baca juga: Tembak Mati Polisi, Geng Bersenjata Nigeria Culik 4 Pekerja China)

Pada proyek RDMP Cilacap juga akan dibangun New Diesel Hydrotreating Unit (DHT) yang akan menghasilkan Diesel Standar Euro 5. Saat ini, pekerjaan DHT sedang dalam tahap prebid untuk pemilihan Licensor yang ditargetkan mulai Basic Engineering Design package (BEDP).

"Fasilitas di DHT di RDMP Cilacap tersebut akan meningkatkan produksi diesel dari 348.000 bpsd menjadi 400.000 bpsd dengan standar internasional Euro 5. Ini akan melengkapi capaian Pertamina pada PLBC yang mampu memproduksi produk gasoline yang ramah lingkungan dengan standar Euro 4," tutur Nicke.

Beroperasinya PLBC juga telah mengurangi impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan sehingga berdampak positif pada upaya pengurangan impor BBM dan berhasil menghemat devisa negara hingga Rp10 triliun per tahun.

Nicke menambahkan, secara keseluruhan TKDN pada megaproyek RDMP dan GRR ditargetkan mencapai 30-70%. RDMP Balikpapan & Lawe-Lawe misalnya, TKDN ditargetkan mencapai 30-35%, RDMP Balongan tahap 1 TKDN nya mencapai 70%, Balongan Tahap 2 TKDN nya sebesar 50-60%, RDMP Dumia TKDN mencapai 40-50% dan GRR Tuban TKDN mencapai 40-50%. (Baca juga: DKI DIminta Gandeng Provider Gratiskan Paket Data untuk Siswa)

"Untuk komitmen penggunaan local content, Pertamina akan memiliki fungsi yang fokus menangani TKDN Pertamina Group mulai dari Hulu hingga Hilir dan akan menilai TKDN masing-masing proyek sejak fase perencanaan hingga monitoring proyek yang sedang berjalan," tandasnya.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi implementasi TKDN Pertamina karena sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan.

"Semua yang bisa dibuat di dalam negeri, agar dibuat di dalam negeri. Itulah Indonesia yang disebut era new normal," ujarnya. (Lihat videonya: Viral di Media Sosial, Bocah di Bali Terjepit Kepalanya di Tiang Listrik)

Selain kunjungan ke RDMP Cilacap, Luhut juga meninjau PLBC yang telah terintegrasi dengan Kilang Cilacap. Menurutnya, sejak beroperasinya PLBC, produksi Pertamax RON 92 di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel.

Luhut juga kembali mengapresiasi Pertamina atas selesainya PLBC pada tahun 2019 dan kemajuan TKDN yang lebih baik. Dia berharap ke depannya cakupannya lebih luas, tidak hanya di pembangunan sipil, namun juga komponen lainnya dalam pembangunan infrastruktur. (Oktiani Endarwati)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)