Ultimatum Rusia, Ekspor Biji-bijian dari Laut Hitam Akan Ditutup 17 Juli?

Senin, 29 Mei 2023 - 06:05 WIB
loading...
Ultimatum Rusia, Ekspor Biji-bijian dari Laut Hitam Akan Ditutup 17 Juli?
Rusia mengisyaratkan jika tuntutan untuk meningkatkan ekspor biji-bijian dan pupuknya tidak terpenuhi, maka mereka tidak akan melanjutkan kesepakatan ekspor dari tiga pelabuhan di Laut Hitam Ukraina. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Rusia mengisyaratkan jika tuntutan untuk meningkatkan ekspor biji-bijian dan pupuknya tidak terpenuhi, maka mereka tidak akan melanjutkan kesepakatan ekspor dari tiga pelabuhan di Laut Hitam Ukraina. Sebelumnya ancaman dan tuntutan yang sama dilontarkan pada bulan Maret, lalu.



Sebelumnya Rusia mengatakan, bahwa pihaknya akan melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan untuk membebaskan ekspor biji-bijian penting dari Ukraina. Namun kini Rusia memberikan sinyal bakal menutup kesepakatan ekspor yang aman lewat laut hitam pada 17 Juli,

Moskow sempat setuju pekan lalu untuk memperbarui perjanjian selama 60 hari untuk pakta ekspor Laut Hitam - yang awalnya ditengahi oleh PBB dan Turki Juli lalu. Dimana dengan Rusia dan Ukraina mencoba meredakan krisis global yang diperburuk oleh invasi Moskow Februari 2022 ke Ukraina.



Sejak Maret, Rusia tampaknya telah memprioritaskan dua tuntutan khusus. Pertama yakni memulai kembali pipa untuk mengangkut amonia Rusia ke pelabuhan Pivdennyi di Laut Hitam Ukraina untuk diekspor ke pasar global; dan menghubungkan kembali bank pertanian Rusia, yang dikenal sebagai Rosselkhozbank, ke jaringan pembayaran internasional SWIFT.

"Jika Rosselkhozbank tidak terhubung ke SWIFT dan tidak ada kemajuan dalam implementasi masalah 'sistemik' lainnya yang menghalangi ekspor pertanian kami, maka 'inisiatif Laut Hitam' juga harus mencari alternatif," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.

Ada saran ekspor melalui Eropa sebagai alternatif, namun jalan itu lebih mahal untuk Ukraina.

Sebagai informasi Rosselkhozbank terputus dari SWIFT akibat sanksi Uni Eropa pada Juni karena invasi Rusia. Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan, blok itu tidak mempertimbangkan pemulihan kembali bank-bank Rusia atas sanksi yang dikenakan.

PIPA AMONIA
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2363 seconds (0.1#10.140)