Harta Karun Berusia 500 Tahun Era Dinasti Ming Ditemukan di Laut China Selatan
loading...
A
A
A
BEIJING - Ratusan tahun yang lalu, Dinasti Ming mengandalkan perdagangan maritim untuk mengimpor barang-barang penting dari luar negeri. Sekarang penemuan dua bangkai kapal era Ming di Laut China Selatan yang berisikan harta karun , memberi para ahli pandangan lebih baik terkait seperti apa perdagangan di zaman itu.
Bangkai kapal itu ditemukan sekitar 1 mil di bawah permukaan laut, tepatnya lereng barat laut di Laut Cina Selatan, menurut keterangan resmi dari Administrasi Negara Warisan Budaya melalui Institut Arkeologi di Akademi Ilmu Sosial China.
Para arkeolog menemukan harta karun yang tidak ternilai harganya di bangkai kapal tersebut, dimana sejauh ini antara lain:
Ada lebih dari 100.000 peninggalan yang ditemukan sejauh ini, dimana sebagian besar terbuat dari porselen. Lalu para ahli mengatakan mereka tersebar di kedalaman ratusan ribu kaki persegi.
Foto-foto dari penemuan menunjukkan tumpukan tembikar porselen. Meskipun sebagian besar potongan ditutupi dengan pasir dan kotoran, hiasan, pola warna-warni masih sedikit terlihat.
Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa kayu gelondongan itu biasanya dipakai untuk pembuatan kapal, menurut para ahli. Literatur China menunjukkan bahwa sebagian besar produk yang digunakan untuk membangun kapal diimpor dari luar negeri, menurut rilis tersebut.
Para ahli akan terus meneliti dan memantau bangkai kapal tersebut, dan mereka berharap dapat belajar lebih banyak tentang rute perdagangan maritim kuno dan pertukaran budaya.
Bangkai kapal itu ditemukan sekitar 1 mil di bawah permukaan laut, tepatnya lereng barat laut di Laut Cina Selatan, menurut keterangan resmi dari Administrasi Negara Warisan Budaya melalui Institut Arkeologi di Akademi Ilmu Sosial China.
Para arkeolog menemukan harta karun yang tidak ternilai harganya di bangkai kapal tersebut, dimana sejauh ini antara lain:
Harta Karun Porselen
Para ahli memperkirakan bahwa kapal karam itu berasal dari periode Zhengde dinasti Ming - dari tahun 1506 hingga 1521. Bangkai kapal itu dipenuhi dengan barang-barang porselen, termasuk mangkuk, cangkir, piring dan toples dalam berbagai warna glasir, seperti diungkapkan para pejabat.Ada lebih dari 100.000 peninggalan yang ditemukan sejauh ini, dimana sebagian besar terbuat dari porselen. Lalu para ahli mengatakan mereka tersebar di kedalaman ratusan ribu kaki persegi.
Foto-foto dari penemuan menunjukkan tumpukan tembikar porselen. Meskipun sebagian besar potongan ditutupi dengan pasir dan kotoran, hiasan, pola warna-warni masih sedikit terlihat.
Tumpukan Kayu Gelondongan dan Tembikar
Kapal karam kedua yang lebih tua berasal dari periode Hongzhi dari dinasti Ming - dari tahun 1488 hingga 1505. Pada lokasi ini, para ahli menemukan tumpukan kayu gelondongan dan beberapa tembikar, menurut para pejabat. Semuanya berukuran sama dan terlihat ditumpuk rapi.Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa kayu gelondongan itu biasanya dipakai untuk pembuatan kapal, menurut para ahli. Literatur China menunjukkan bahwa sebagian besar produk yang digunakan untuk membangun kapal diimpor dari luar negeri, menurut rilis tersebut.
Penemuan Unik
Para arkeolog mengatakan, penemuan mereka menandai pertama kalinya kapal-kapal kuno yang berlayar dan kembali telah ditemukan di daerah yang sama. Penemuan ini menunjukkan bahwa mereka kemungkinan berada di rute perdagangan yang penting.Para ahli akan terus meneliti dan memantau bangkai kapal tersebut, dan mereka berharap dapat belajar lebih banyak tentang rute perdagangan maritim kuno dan pertukaran budaya.
(akr)