Turis Asing Berulah di Bali, Partai Perindo: Perlu Aturan Bijak yang Tak Ganggu Promosi Pariwisata

Selasa, 30 Mei 2023 - 18:11 WIB
loading...
Turis Asing Berulah di Bali, Partai Perindo: Perlu Aturan Bijak yang Tak Ganggu Promosi Pariwisata
Partai Perindo mendorong aturan yang bijak terkait keberadaan turis asing di Bali. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Perindo Yerry Tawalujan menyatakan, penanganan kasus turis asing yang berulah di Bali perlu dilakukan dengan penuh unsur kehati-hatian. Hal ini dilakukan agar tidak menggangu promosi pariwisata , khususnya untuk menarik wisatawan mancanegara datang berkunjung ke Indonesia.

Terlebih, aksi turis asing tersebut juga sudah mendapat sorotan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf) Sandiaga Uno yang meminta semua pihak bersama-sama melakukan pengawasan terhadap pariwisata di Bali.

Ini menyusul aksi seorang wisatawan perempuan asal Jerman yang naik ke panggung pertunjukan tari di Puri Saraswati, Ubud, Bali, dalam keadaan tidak berbusana. Kasus terbaru, seorang turis perempuan asal Denmarkmemamerkan alat kelaminnya di atas sepeda motor saat berada di jalan raya kawasan wisata di Bali.



Yerry Tawalujan yang merupakan putra asli Minahasa sekaligus bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sulawesi Utara itu-- setuju dengan pernyataan Menparekraf Sandiaga Uno pada Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat (29/5/2023), yang meminta semua pihak mengingatkan tentang do's and don'ts dalam menjaga keramatamahan, moralitas, norma, dan budaya dalam pariwisata Indonesia.

"Tentu kita perlu komunikasikan kepada wisatawan mancanegara the do's and the don'ts, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di masing-masing destinasi wisata di Indonesia. Tapi harap itu dilakukan dengan hati-hati dan bijak, agar tetap mendukung upaya promosi pariwisata. Karena untuk kawasan regional, pariwisata kita bersaing dengan Thailand, Malaysia dan Singapura untuk mendatangkan wisatawan mancanegara," kata Yerry, Selasa (30/5/2023).

Yerry melanjutkan, dalam menyikapi hal tersebut sebaiknya tidak over reaktif, jangan sampai satu orang gila yang kasusnya bisa di 'localize,' bisa merusak promosi pariwisata Indonesia.

Menurutnya, untuk konteks Bali, peran para pecalang, petugas adat di tingkat banjar, atau desa adat di Bali cukup untuk mengamankan kasus-kasus seperti ini.

"Apalagi di Bali ada polisi khusus untuk pariwisata. Seharusnya jika pecalang maksimal jalankan tugasnya, wisatawan stres yang telanjang itu sudah bisa dicegah sebelum masuk ke arena pertunjukan tari," ujar politisi Partai Perindo -- yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.

Menurut politisi Partai Perindo yang sedang menyelesaikan studi doktoral di Universitas Indonesia (UI) dengan disertasi tentang pariwisata berkelanjutan ini mengatakan, pariwisata Indonesia sedang "berperang" dengan pesaingnya di Asia Tenggara yaitu Thailand dan Malaysia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1830 seconds (0.1#10.140)