Suharso Ungkap Rumus Kejar Pendapatan per Kapita USD30.300 di 2045
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, di tahun 2045 Indonesia diharapkan akan menjadi negara dengan pendapatan per kapita setara negara maju. Diperkirakan pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai USD30.300 atau akan mencapai USD21.000 pada tahun 2037.
"Visi Indonesia Emas 2045 juga menargetkan Indonesia sebagai negara yang memiliki kepemimpinan dan pengaruh yang kuat di dunia internasional, dengan kemiskinan mendekati 0% dan ketimpangan berkurang," jelas Suharso, dalam keterangannya dikutip Jumat (16/6/2023).
Untuk mewujudkan target tersebut, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 telah merumuskan delapan agenda pembangunan, 17 arah pembangunan yang diukur melalui 45 indikator utama pembangunan. Selain itu, dalam menghadapi megatren global yang didorong disrupsi teknologi, Indonesia juga harus mampu menciptakan perubahan.
"Strategi besar yang kita perlukan itu adalah strategi yang utamanya adalah industrialisasi sebagai salah satu jawaban untuk membangkitkan, mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kita harus fokus pada industri-industri tertentu. Pertumbuhan industri manufaktur kita harapkan bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sehingga kontribusinya terhadap industri manufaktur terhadap PDB bisa mencapai 30% ,” jelas Suharso.
Sebelumnya, saat peluncuran RPJPN 2025-2045, Kamis kemarin (15/6/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, ada tiga pokok yang menjadi acuan pembangunan Indonesia, yakni stabilitas bangsa yang terjaga, keberlanjutan dan kesinambungan, serta sumber daya manusia yang berkualitas.
“Jangan hanya menang dari segi jumlah, tetapi juga harus dari segi kualitas SDM-nya. Baik secara fisik, skill, karakter produktif, dan karakter disiplin yang harus kita benahi total, termasuk penguasaan iptek,” ungkap Jokowi.
Untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut, penyusunan RPJPN 2025-2045 yang berperan sebagai dokumen perencanaan pembangunan 20 tahunan telah melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang berkontribusi untuk menajamkan target dan sasaran pembangunan agar mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Visi Indonesia Emas 2045 juga menargetkan Indonesia sebagai negara yang memiliki kepemimpinan dan pengaruh yang kuat di dunia internasional, dengan kemiskinan mendekati 0% dan ketimpangan berkurang," jelas Suharso, dalam keterangannya dikutip Jumat (16/6/2023).
Untuk mewujudkan target tersebut, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 telah merumuskan delapan agenda pembangunan, 17 arah pembangunan yang diukur melalui 45 indikator utama pembangunan. Selain itu, dalam menghadapi megatren global yang didorong disrupsi teknologi, Indonesia juga harus mampu menciptakan perubahan.
"Strategi besar yang kita perlukan itu adalah strategi yang utamanya adalah industrialisasi sebagai salah satu jawaban untuk membangkitkan, mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kita harus fokus pada industri-industri tertentu. Pertumbuhan industri manufaktur kita harapkan bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sehingga kontribusinya terhadap industri manufaktur terhadap PDB bisa mencapai 30% ,” jelas Suharso.
Sebelumnya, saat peluncuran RPJPN 2025-2045, Kamis kemarin (15/6/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, ada tiga pokok yang menjadi acuan pembangunan Indonesia, yakni stabilitas bangsa yang terjaga, keberlanjutan dan kesinambungan, serta sumber daya manusia yang berkualitas.
“Jangan hanya menang dari segi jumlah, tetapi juga harus dari segi kualitas SDM-nya. Baik secara fisik, skill, karakter produktif, dan karakter disiplin yang harus kita benahi total, termasuk penguasaan iptek,” ungkap Jokowi.
Untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut, penyusunan RPJPN 2025-2045 yang berperan sebagai dokumen perencanaan pembangunan 20 tahunan telah melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang berkontribusi untuk menajamkan target dan sasaran pembangunan agar mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
(uka)