Pelaku Industri Keuangan ASEAN Terpukau dengan Program Mekaar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 40 delegasi Asian Financial Leaders Program (AFLP) melakukan studi banding ke PT Permodalan Nasional Madani ( PNM ) pada Rabu, (14/6/2023). Kunjungan tersebut selain untuk menjalin hubungan baik sebagai sesama pelaku jasa keuangan, juga berbagi insight terkait model bisnis group lending bagi perempuan prasejahtera yang telah dijalankan oleh PNM melalui program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).
Delegasi yang mewakili pimpinan industri keuangan di ASEAN tersebut terpukau dengan cara PNM yang mampu memberikan pendampingan kepada nasabah Mekaar yang seluruhnya adalah perempuan.
Direktur Operasional PNM Sunar Basuki menjelaskan bahwa salah satu keunikan dari produk Mekaar adalah social re-engineering yang terjadi di ekosistem pembiayaan PNM. Hal tersebut yang secara langsung mendukung performa bisnis perusahaan.
“Pembiayaan di Mekaar mengharuskan ibu-ibu membentuk kelompok di sekitar tempat tinggalnya dan berkumpul setiap minggu dalam PKM (pertemuan kelompok mingguan). Karena bertetangga, saling kenal dan rutin bertemu membuat mereka tidak sungkan mengingatkan satu sama lain,” papar Sunar dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023).
Tidak hanya perihal memberdayakan nasabah, AFLP juga merasa tertarik dengan cara PNM bisa sukses menggandeng perempuan muda sebagai pendamping nasabah di lapangan.
Menurut Sunar, pendamping nasabah PNM Mekaar didominasi oleh perempuan lulusan sekolah tingkat SLTA. PNM tidak hanya merekrut mereka sebagai karyawan, tetapi juga mendukung peningkatan kompetensi dan menciptakan jenjang karier yang jelas.
“97,8% pendamping nasabah PNM adalah perempuan dan kami juga memberikan beasiswa untuk melanjutkan kuliah bagi mereka yang berprestasi sehingga ini menjadi salah satu hal yang membuat mereka bersemangat,” tambahnya.
Sunar meyakini bahwa berdasarkan riset, para perempuan memiliki komitmen dan tanggung jawab lebih kuat dibanding laki-laki. Sehingga baik nasabah Mekaar dan para pendamping yang didominasi oleh perempuan merupakan motor penggerak stabilnya kualitas portofolio pembiayaan yang mendongkrak kinerja perusahaan.
Delegasi yang mewakili pimpinan industri keuangan di ASEAN tersebut terpukau dengan cara PNM yang mampu memberikan pendampingan kepada nasabah Mekaar yang seluruhnya adalah perempuan.
Direktur Operasional PNM Sunar Basuki menjelaskan bahwa salah satu keunikan dari produk Mekaar adalah social re-engineering yang terjadi di ekosistem pembiayaan PNM. Hal tersebut yang secara langsung mendukung performa bisnis perusahaan.
“Pembiayaan di Mekaar mengharuskan ibu-ibu membentuk kelompok di sekitar tempat tinggalnya dan berkumpul setiap minggu dalam PKM (pertemuan kelompok mingguan). Karena bertetangga, saling kenal dan rutin bertemu membuat mereka tidak sungkan mengingatkan satu sama lain,” papar Sunar dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023).
Tidak hanya perihal memberdayakan nasabah, AFLP juga merasa tertarik dengan cara PNM bisa sukses menggandeng perempuan muda sebagai pendamping nasabah di lapangan.
Menurut Sunar, pendamping nasabah PNM Mekaar didominasi oleh perempuan lulusan sekolah tingkat SLTA. PNM tidak hanya merekrut mereka sebagai karyawan, tetapi juga mendukung peningkatan kompetensi dan menciptakan jenjang karier yang jelas.
“97,8% pendamping nasabah PNM adalah perempuan dan kami juga memberikan beasiswa untuk melanjutkan kuliah bagi mereka yang berprestasi sehingga ini menjadi salah satu hal yang membuat mereka bersemangat,” tambahnya.
Sunar meyakini bahwa berdasarkan riset, para perempuan memiliki komitmen dan tanggung jawab lebih kuat dibanding laki-laki. Sehingga baik nasabah Mekaar dan para pendamping yang didominasi oleh perempuan merupakan motor penggerak stabilnya kualitas portofolio pembiayaan yang mendongkrak kinerja perusahaan.
(uka)