Bom Utang Argentina Siap Meledak, Pembicaraan dengan IMF Stagnan
loading...
A
A
A
BUENOS AIRES - Argentina dan Dana Moneter Internasional ( IMF ) memiliki dilema terkait bantuan sebesar USD44 miliar dalam upaya menjinakkan bom utang yang siap meledak. Argentina dan IMF diagendakan bakal bertemu dalam pembicaraan krisis untuk mengubah kesepakatan utang.
Hal itu akan menjadi kunci untuk menghindari Argentina dari default jika gagal membayar utang miliaran dolar. Negara Amerika Selatan itu diketahui telah berjuang selama bertahun-tahun dengan lonjakan inflasi dan krisis mata uang.
Sempat mencapai kesepakatan pinjaman USD57 miliar dengan IMF pada tahun 2018, namun gagal dan diganti tahun lalu dengan program baru USD44 miliar. Tetapi dengan cadangan mata uang yang berada di zona negatif, serta kekeringan panjang menghantam panen kedelai dan jagung, Argentina berisiko lagi gagal bayar utang sebesar USD2,7 miliar pada bulan ini saja.
Menteri Ekonomi, Sergio Massa diperkirakan berada di Washington pada awal pekan ini untuk mencoba membuka pembicaraan guna mempercepat pencairan IMF dan mengurangi target ekonomi yang melekat pada kesepakatan itu. Hal ini menjadi sorotan para investor dan pelaku pasar yang mengawasi dengan cermat.
"IMF tahu bahwa Argentina adalah masalah, mereka adalah debitur utamanya, tetapi menurut saya negosiasi telah mandek. Seseorang tidak melihat kemajuan yang signifikan," kata Ricardo Delgado dari perusahaan jasa keuangan Argentina Analytica.
Sebagai tanda potensi penundaan, sumber kementerian ekonomi mengatakan, pada hari Jumat bahwa perjalanan Massa yang sebelumnya dikatakan bakal dilakukan dalam beberapa hari ke depan, berpotensi ditunda tergantung pada bagaimana hasil pembicaraan virtual.
"Sampai semuanya disepakati, tidak ada yang bepergian. Ketika semuanya sudah siap, mereka akan melakukan perjalanan untuk meletakkan semuanya di atas kertas. Dan ketika semuanya ditulis, Massa akan melakukan perjalanan," kata sumber itu seperti dilansir Reuters.
Sementara itu di jalan-jalan Buenos Aires, tekanan terus meningkat. Inflasi mencapai 114%, menggerus gaji dan daya beli, cadangan telah jatuh dan satu dari empat orang berada dalam jurang kemiskinan. Dimana banyak yang menyalahkan – -bukan untuk pertama kalinya– penghematan terkait dengan IMF.
"Kita harus mengubah kebijakan ekonomi, kita harus memutuskan ketergantungan pada IMF," kata Hugo Godoy, seorang pemimpin serikat pekerja yang berbaris di Buenos Airespada hari Jumat sebagai bagian dari protes terhadap penanganan pemerintah terhadap ekonomi dan penghematan.
"Sekitar 43% orang Argentina hidup di bawah garis kemiskinan dan 4,5 juta, 10% dari populasi menderita kelaparan," katanya.
Meredam Kerusakan
Pemerintah berharap mengajukan pencairan lebih dari USD10 miliar kepada IMF yang dijadwalkan tahun ini. Namun mereka enggan menyetujui langkah-langkah penghematan di tengah pelemahan mata uang dan pemilihan umum pada bulan Oktober, mendatang.
"Investor sangat memperhatikan tanda-tanda dari negosiasi IMF," kata ekonom Gustavo Ber.
"Menerima dana segar – atau setidaknya penjadwalan ulang pencairan dan pembayaran – akan sangat penting untuk mengurangi ketegangan pertukaran dan keuangan pada tahap ini," sambungnya.
Sementara itu Argentina telah menggulirkan utang lokal untuk mendorong kembali pembayaran berdenominasi peso, lalu telah memperpanjang jalur pertukaran mata uang dengan China, dan menghadapi kewajiban dengan kreditor asing swasta tahun depan.
Pertukaran utang lokal dan harapan kemajuan pembicaraan dengan IMF telah mendorong obligasi berdenominasi dolar Argentina dari 20 sen dolar pada Mei menjadi pertengahan 30 sen sekarang, meskipun mereka tetap terperosok di zona merah.
Di sisi lain banyak yang khawatir bahwa bahkan pembayaran IMF yang dipercepat tidak akan menyelesaikan masalah Argentina untuk waktu yang lama.
"Pencairan frontloading bisa menjadi solusi 'pengendalian kerusakan' sampai akhir masa pemerintahan saat ini pada bulan Desember," jelas Institute of International Finance, sebuah kelompok perdagangan perbankan yang berbasis di Washington dalam sebuah laporannya.
Argentina mendapatkan sedikit kabar baik minggu ini dengan inflasi bulanan mendingin pada Mei untuk pertama kalinya dalam setengah tahun dan berada di bawah ekspektasi analis, meskipun masih berada di level 7,8% untuk bulan ini.
"Inflasi terus menjadi sangat tinggi dan mempengaruhi seluruh skenario ekonomi, tetapi fakta bahwa itu telah sedikit mereda sehubungan di bulan April membantu menghilangkan beberapa tekanan," kata seorang bankir Argentina, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Ini seperti pasien sakit dengan demam yang sudah turun sedikit. Tapi pasiennya masih sakit dan masih demam."
Hal itu akan menjadi kunci untuk menghindari Argentina dari default jika gagal membayar utang miliaran dolar. Negara Amerika Selatan itu diketahui telah berjuang selama bertahun-tahun dengan lonjakan inflasi dan krisis mata uang.
Sempat mencapai kesepakatan pinjaman USD57 miliar dengan IMF pada tahun 2018, namun gagal dan diganti tahun lalu dengan program baru USD44 miliar. Tetapi dengan cadangan mata uang yang berada di zona negatif, serta kekeringan panjang menghantam panen kedelai dan jagung, Argentina berisiko lagi gagal bayar utang sebesar USD2,7 miliar pada bulan ini saja.
Menteri Ekonomi, Sergio Massa diperkirakan berada di Washington pada awal pekan ini untuk mencoba membuka pembicaraan guna mempercepat pencairan IMF dan mengurangi target ekonomi yang melekat pada kesepakatan itu. Hal ini menjadi sorotan para investor dan pelaku pasar yang mengawasi dengan cermat.
"IMF tahu bahwa Argentina adalah masalah, mereka adalah debitur utamanya, tetapi menurut saya negosiasi telah mandek. Seseorang tidak melihat kemajuan yang signifikan," kata Ricardo Delgado dari perusahaan jasa keuangan Argentina Analytica.
Sebagai tanda potensi penundaan, sumber kementerian ekonomi mengatakan, pada hari Jumat bahwa perjalanan Massa yang sebelumnya dikatakan bakal dilakukan dalam beberapa hari ke depan, berpotensi ditunda tergantung pada bagaimana hasil pembicaraan virtual.
"Sampai semuanya disepakati, tidak ada yang bepergian. Ketika semuanya sudah siap, mereka akan melakukan perjalanan untuk meletakkan semuanya di atas kertas. Dan ketika semuanya ditulis, Massa akan melakukan perjalanan," kata sumber itu seperti dilansir Reuters.
Sementara itu di jalan-jalan Buenos Aires, tekanan terus meningkat. Inflasi mencapai 114%, menggerus gaji dan daya beli, cadangan telah jatuh dan satu dari empat orang berada dalam jurang kemiskinan. Dimana banyak yang menyalahkan – -bukan untuk pertama kalinya– penghematan terkait dengan IMF.
"Kita harus mengubah kebijakan ekonomi, kita harus memutuskan ketergantungan pada IMF," kata Hugo Godoy, seorang pemimpin serikat pekerja yang berbaris di Buenos Airespada hari Jumat sebagai bagian dari protes terhadap penanganan pemerintah terhadap ekonomi dan penghematan.
"Sekitar 43% orang Argentina hidup di bawah garis kemiskinan dan 4,5 juta, 10% dari populasi menderita kelaparan," katanya.
Meredam Kerusakan
Pemerintah berharap mengajukan pencairan lebih dari USD10 miliar kepada IMF yang dijadwalkan tahun ini. Namun mereka enggan menyetujui langkah-langkah penghematan di tengah pelemahan mata uang dan pemilihan umum pada bulan Oktober, mendatang.
"Investor sangat memperhatikan tanda-tanda dari negosiasi IMF," kata ekonom Gustavo Ber.
"Menerima dana segar – atau setidaknya penjadwalan ulang pencairan dan pembayaran – akan sangat penting untuk mengurangi ketegangan pertukaran dan keuangan pada tahap ini," sambungnya.
Sementara itu Argentina telah menggulirkan utang lokal untuk mendorong kembali pembayaran berdenominasi peso, lalu telah memperpanjang jalur pertukaran mata uang dengan China, dan menghadapi kewajiban dengan kreditor asing swasta tahun depan.
Pertukaran utang lokal dan harapan kemajuan pembicaraan dengan IMF telah mendorong obligasi berdenominasi dolar Argentina dari 20 sen dolar pada Mei menjadi pertengahan 30 sen sekarang, meskipun mereka tetap terperosok di zona merah.
Di sisi lain banyak yang khawatir bahwa bahkan pembayaran IMF yang dipercepat tidak akan menyelesaikan masalah Argentina untuk waktu yang lama.
"Pencairan frontloading bisa menjadi solusi 'pengendalian kerusakan' sampai akhir masa pemerintahan saat ini pada bulan Desember," jelas Institute of International Finance, sebuah kelompok perdagangan perbankan yang berbasis di Washington dalam sebuah laporannya.
Argentina mendapatkan sedikit kabar baik minggu ini dengan inflasi bulanan mendingin pada Mei untuk pertama kalinya dalam setengah tahun dan berada di bawah ekspektasi analis, meskipun masih berada di level 7,8% untuk bulan ini.
"Inflasi terus menjadi sangat tinggi dan mempengaruhi seluruh skenario ekonomi, tetapi fakta bahwa itu telah sedikit mereda sehubungan di bulan April membantu menghilangkan beberapa tekanan," kata seorang bankir Argentina, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Ini seperti pasien sakit dengan demam yang sudah turun sedikit. Tapi pasiennya masih sakit dan masih demam."
(akr)