Raih Pendanaan Baru, Startup Pakaian Claude Siap Perkuat Pasar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri tekstil termasuk pakaian jadi menghadapi persaingan yang ketat dan tidak mudah. Namun, dengan inovasi teknologi dan model bisnis yang baik, startup pakaian asal Indonesia pun mampu mendunia.
Adalah Claude, perusahaan pakaian direct-to-consumer yang tengah berkembang pesat, menjadi salah satu merek dari Indonesia yang berani mendunia dan berhasil.
Baru-baru ini, Claude juga mengumumkan penutupan seed round, di mana sejumlah investor siap menggelontorkan pendanaan. Claude sebagai merek independen yang menyediakan relevant elevated looks ini memang telah sibuk mencuri hati pasar global, keluar dari zona nyaman pasar domestik dan melebarkan sayap ke Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika Serikat.
"Di dunia global ini di mana teknologi memungkinkan kami untuk lintas batas secara real-time, menjadi global brand langsung meningkatkan total addressable market berkali-kali lipat sekaligus memperkuat brand equity yang kami pertahankan", kata Co-Founder dan CEO Claude, Tommy Budihardjo melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (20/6/2023).
Revolusioner dalam model bisnisnya, Claude menggunakan sistem micro-batches untuk desain baru dan memproduksi lebih banyak hanya setelah permintaan pasar sudah terbukti, sehingga meminimalisir waste sekaligus meningkatkan kecepatan dalam menawarkan desain baru.
Dikombinasikan dengan analisis real-time, Claude memahami perilaku dan selera pelanggan secara immediate sehingga dapat beradaptasi secara instan.
Tommy menyebut, industri pakaian jadi adalah salah satu penyumbang limbah terbesar, terutama karena stok yang tidak terjual. Imbasnya, industri ini pun lambat untuk melakukan perubahan.
“Sehingga kami dengan senang hati memimpin perkembangan dengan model bisnis kami yang berhasil memangkas limbah barang jadi hingga 90%, yang secara bersamaan memaksimalkan pendapatan dan profitabilitas perusahaan,” bebernya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pembiayaan terbaru Claude akan digunakan untuk meningkatkan penawaran produk saat ini dan memperkuat pasar yang telah berhasil ditembus.
Adapun pendanaan tersebut dipimpin oleh salah satu pendukung awal Tokopedia dan Kakao Corp, CyberAgent Capital dan didukung oleh family office Prima Fund I.
Managing Director CyberAgent Capital Inc, Nobuaki Kitagawa mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pasar ritel konsumen terbesar di dunia. “Dengan nilai merek Claude yang kuat serta pengalaman yang dibawa oleh tim manajemen, kami percaya bahwa perusahaan dapat membawa proposisi nilai yang unik dan dapat diterima dengan baik oleh pasar pakaian jadi di Indonesia dan Asia Tenggara yang sangat besar," tuturnya.
Adalah Claude, perusahaan pakaian direct-to-consumer yang tengah berkembang pesat, menjadi salah satu merek dari Indonesia yang berani mendunia dan berhasil.
Baru-baru ini, Claude juga mengumumkan penutupan seed round, di mana sejumlah investor siap menggelontorkan pendanaan. Claude sebagai merek independen yang menyediakan relevant elevated looks ini memang telah sibuk mencuri hati pasar global, keluar dari zona nyaman pasar domestik dan melebarkan sayap ke Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika Serikat.
"Di dunia global ini di mana teknologi memungkinkan kami untuk lintas batas secara real-time, menjadi global brand langsung meningkatkan total addressable market berkali-kali lipat sekaligus memperkuat brand equity yang kami pertahankan", kata Co-Founder dan CEO Claude, Tommy Budihardjo melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (20/6/2023).
Revolusioner dalam model bisnisnya, Claude menggunakan sistem micro-batches untuk desain baru dan memproduksi lebih banyak hanya setelah permintaan pasar sudah terbukti, sehingga meminimalisir waste sekaligus meningkatkan kecepatan dalam menawarkan desain baru.
Dikombinasikan dengan analisis real-time, Claude memahami perilaku dan selera pelanggan secara immediate sehingga dapat beradaptasi secara instan.
Tommy menyebut, industri pakaian jadi adalah salah satu penyumbang limbah terbesar, terutama karena stok yang tidak terjual. Imbasnya, industri ini pun lambat untuk melakukan perubahan.
“Sehingga kami dengan senang hati memimpin perkembangan dengan model bisnis kami yang berhasil memangkas limbah barang jadi hingga 90%, yang secara bersamaan memaksimalkan pendapatan dan profitabilitas perusahaan,” bebernya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pembiayaan terbaru Claude akan digunakan untuk meningkatkan penawaran produk saat ini dan memperkuat pasar yang telah berhasil ditembus.
Adapun pendanaan tersebut dipimpin oleh salah satu pendukung awal Tokopedia dan Kakao Corp, CyberAgent Capital dan didukung oleh family office Prima Fund I.
Managing Director CyberAgent Capital Inc, Nobuaki Kitagawa mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pasar ritel konsumen terbesar di dunia. “Dengan nilai merek Claude yang kuat serta pengalaman yang dibawa oleh tim manajemen, kami percaya bahwa perusahaan dapat membawa proposisi nilai yang unik dan dapat diterima dengan baik oleh pasar pakaian jadi di Indonesia dan Asia Tenggara yang sangat besar," tuturnya.
(ind)