Pandemi jadi Endemi, Pemerintah Tetap Anggarkan BLT Rp3,8 Triliun untuk Warga Desa

Kamis, 22 Juni 2023 - 14:32 WIB
loading...
Pandemi jadi Endemi,...
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. Foto/MPI/Iqbal Dwi P
A A A
JAKARTA - Pemerintah telah memutuskan untuk mencabut status pandemi Covid-19 dan mulai memasuki masa endemi. Hal ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (21/6).

Namun, berakhirnya pandemi tak lantas membuat program bantuan untuk masyarakat terhenti. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, pada tahun ini pemerintah masih mengalokasikan anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat desa.

Meski begitu, besarannya berkurang dari yang sebelumnya dianggarkan saat masih pandemic Covid-19. Jika saat Covid-19 dalam APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) dianggarkan sekitar Rp27 triliun, maka tahun 2023 ini dianggarkan Rp3,8 triliun untuk BLT.

"BLT di APBDes ada Rp3,8 triliun, jauh menurun dari pada sebelumnya yaitu Rp27 triliun untuk seluruh desa se-Indonesia," ujar Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Menurut dia, pengurangan dalam anggaran BLT itu akan berdampak pada jumlah penerima manfaat yang jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Tepatnya untuk masyarakat desa yang masih terdampak pandemi dan belum mendapatkan pekerjaan baru.

Menurut dia, pemberian BLT ini merupakan bantalan bagi masyarakat desa untuk menjaga daya beli masyarakat. Meskipun pemerintah telah mengumumkan perubahan status pandemi menjadi endemi, tak dapat dimungkiri masih ada masyarakat yang masih terdampak secara ekonomi.

"Sejak awal BLT dana desa hadir untuk merespons pandemi Covid-19 karena banyak orang yang kehilangan mata pencahariannya, maka syarat penerima BLT adalah warga desa yang karena Covid kemudian kehilangan mata pencahariannya," sambung dia.



Adapun BLT tersebut pada tahun 2023 ini akan menyasar kepada 2.752.035 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di 71.984 desa seluruh Indonesia. Bukan hanya BLT, seiring dengan pengumuman status endemi Covid-19 juga membuat beberapa pengalokasian dana desa yang sebelumnya untuk penanganan pandemi ke hal-hal lain yang tujuannya untuk proses pemulihan ekonomi.

Misalnya penambahan dana untuk pembangunan infrastruktur, program desa tanpa kemiskinan, serta pendidikan desa berkualitas. Pada tahun 2023 ini komposisi pengeluaran APB Desa untuk penanggulangan bencana, keadaan darurat dan medesak (Covid-19) sebesar Rp12,06 triliun.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1795 seconds (0.1#10.140)