Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Bawah Rp250 Ribu? Ini Penjelasan Bos KCIC
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta-Bandung ( KCJB ) akan mulai dioperasikan secara komersial pada Oktober 2023 mendatang. Namun hingga kini Kementerian Perhubungan selaku regulator belum juga menetapkan besaran biaya atau taruf yang harus dibayar masyarakat.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa terkait tarif saat ini masih dilakukan pengkajian berkenaan dengan biaya yang dibutuhkan KCIC dalam menjalankan operasional kereta cepat.
"Belum kita tetapkan, kita akan evaluasi dan juga disampakan atau dilihat dari average (cost) yang ada," katanya saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan, Kementerian Perhubungan menginginkan tarif tersebut di bawah Rp250.000 untuk jarak terjauh, yakni dari Stasiun KCIC Halim (Jakarta) hingga ke Staisn Tegalluar (Bandung).
"Yang pasti rekomendasi dari teman-teman perhubungan sebisa mungkin di bawah Rp250.000," kata Dwiyana.
Meski demikian, Dwiyana mengatakan tarif tersebut belum final sebab saat ini KCIC menginginkan adanya opsi tarif bundling antara LRT Jabodebek, KCJB, dan juga KA feeder. Bundling dilakukan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dalam menggunakan KCJB ke LRT ataupun sebaliknya.
"Kenapa tarif belum bisa kita sampaikan. Karena itu kita ingin ada integrasi ticketing juga dengan feeder, dengan LRT seperti itu. Makanya nanti saat komersial, benar-benar penumpang itu seamless ya, benar-benar kita buat mudah untuk mendapatkan tiket semuanya," katanya.
Sebelum dilakukan operasional secara komersial, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dilakukan soft launching pada 18 Agustus hingga Oktober secara gratis bagi masyarakat yang mendapatkan undangan.
"Jadi nanti soft launching itu Agustus sampai Oktober pre-operasi kita akan berikan semacam undanganlah," katanya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa terkait tarif saat ini masih dilakukan pengkajian berkenaan dengan biaya yang dibutuhkan KCIC dalam menjalankan operasional kereta cepat.
"Belum kita tetapkan, kita akan evaluasi dan juga disampakan atau dilihat dari average (cost) yang ada," katanya saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan, Kementerian Perhubungan menginginkan tarif tersebut di bawah Rp250.000 untuk jarak terjauh, yakni dari Stasiun KCIC Halim (Jakarta) hingga ke Staisn Tegalluar (Bandung).
"Yang pasti rekomendasi dari teman-teman perhubungan sebisa mungkin di bawah Rp250.000," kata Dwiyana.
Meski demikian, Dwiyana mengatakan tarif tersebut belum final sebab saat ini KCIC menginginkan adanya opsi tarif bundling antara LRT Jabodebek, KCJB, dan juga KA feeder. Bundling dilakukan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dalam menggunakan KCJB ke LRT ataupun sebaliknya.
"Kenapa tarif belum bisa kita sampaikan. Karena itu kita ingin ada integrasi ticketing juga dengan feeder, dengan LRT seperti itu. Makanya nanti saat komersial, benar-benar penumpang itu seamless ya, benar-benar kita buat mudah untuk mendapatkan tiket semuanya," katanya.
Sebelum dilakukan operasional secara komersial, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dilakukan soft launching pada 18 Agustus hingga Oktober secara gratis bagi masyarakat yang mendapatkan undangan.
"Jadi nanti soft launching itu Agustus sampai Oktober pre-operasi kita akan berikan semacam undanganlah," katanya.