UMKM Sahabat Sandi Beri Pelatihan Menjahit Penyandang Disabilitas
loading...
A
A
A
BEKASI - UMKM Sahabat Sandi memberikan pelatihan menjahit hingga bantuan mesin jahit untuk penyandang disabilitas. Diharapkan bisa lebih produktif bisa menjadi wirausaha mandiri.
"Tujuannya membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman disabilitas dan diharapkan meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Ketua UMKM Sahabat Sandi Kabupaten Bekasi Yuli Isminarti, di Kampung Beting, Muara Gembong, Kamis (22/6/2023).
UMKM Sahabat Sandi memberikan bantuan mesin jahit obras benang kepada komunitas Anggrek Karya Cacat Berkreasi (AKCB). Pelatihan keterampilan menjahit ini daharapkan juga dapat mengurangi angka pengguguran di Indonesia dengan berbekal keterampilan menjahit.
"Kami bekerja sama pemasaran dengan beberapa pondok pesantren dan perusahaan-perusahaan untuk seragam sekolah, hijab, serta kaos," kata dia.
Dia mengatakan pelatihan tersebut merupakan inisiasi dari Menparekraf Sandiaga Uno. "Pak Sandi mengajarkan pasarnya disesuaikan dulu baru membuat pelatihan agar tidak sia-sia," kata dia.
Yuli (42), salah satu yan ikut pelatihan mengungkapkan program UMKM Sahabat Sandi menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas mampu menciptakan peluang usaha. Ia pun optimistis bisa mendirikan konveksi.
"Saya mewakili penyandang disabilitas membuktikan bahwa kami bisa menciptakan lapangan pekerjaan melalui konveksi," kata dia.
"Tujuannya membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman disabilitas dan diharapkan meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Ketua UMKM Sahabat Sandi Kabupaten Bekasi Yuli Isminarti, di Kampung Beting, Muara Gembong, Kamis (22/6/2023).
UMKM Sahabat Sandi memberikan bantuan mesin jahit obras benang kepada komunitas Anggrek Karya Cacat Berkreasi (AKCB). Pelatihan keterampilan menjahit ini daharapkan juga dapat mengurangi angka pengguguran di Indonesia dengan berbekal keterampilan menjahit.
"Kami bekerja sama pemasaran dengan beberapa pondok pesantren dan perusahaan-perusahaan untuk seragam sekolah, hijab, serta kaos," kata dia.
Dia mengatakan pelatihan tersebut merupakan inisiasi dari Menparekraf Sandiaga Uno. "Pak Sandi mengajarkan pasarnya disesuaikan dulu baru membuat pelatihan agar tidak sia-sia," kata dia.
Yuli (42), salah satu yan ikut pelatihan mengungkapkan program UMKM Sahabat Sandi menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas mampu menciptakan peluang usaha. Ia pun optimistis bisa mendirikan konveksi.
"Saya mewakili penyandang disabilitas membuktikan bahwa kami bisa menciptakan lapangan pekerjaan melalui konveksi," kata dia.
(nng)