Kalah dari India dan Ekuador, RI Targetkan Ekspor Udang Capai USD4,3 Miliar di 2024

Senin, 26 Juni 2023 - 18:41 WIB
loading...
Kalah dari India dan...
Wapres Ma’ruf Amin meresmikan kegiatan panen perdana udang vaname di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan ekspor komoditas udang bisa terus meningkat hingga USD4,3 miliar pada tahun depan. Keberhasilan dalam budidaya udang menjadi salah satu kunci mencapai target tersebut.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat meresmikan kegiatan panen perdana udang vaname di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, hari ini.

Tambak BUBK Kebumen seluas 100 hektare ini sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Maret 2023 lalu.

Dalam sambutannya, Wapres menuturkan bahwa budidaya udang menawarkan nilai ekonomi yang potensial.
Dia memaparkan, ekspor udang selama periode Januari-April 2023 telah memberikan kontribusi signifikan dengan porsi 32,5% dari total ekspor produk perikanan RI.

"Indonesia saat ini juga menempati peringkat ketiga terbesar dalam ekspor udang global setelah Ekuador dan India. Namun, meskipun menempati peringkat ketiga, pangsa pasar kita masih cukup kecil, yaitu sekitar 6%," bebernya, Senin (26/6/2023).

Wapres menekankan, peluang besar peningkatan pangsa pasar dalam industri ini sepatutnya bisa dioptimalkan. "Jika budidaya udang berhasil, kita harapkan target ekspor komoditas udang mencapai USD4,3 miliar pada 2024 dapat terealisasikan," ucapnya.

"Harapan menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri dan ekspor udang memerlukan kerja keras dan kesungguhan. Aspek penting dari sisi hulu dan hilir masih harus diperkuat," tandas Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Wapres menyebutkan sejumlah tantangan pemerintah di antaranya upaya membangun tempat pembenihan yang memiliki kapasitas memadai dan berkualitas dalam menghasilkan benih unggulan, serta membangun tambak berbasis kawasan untuk memperluas produksi.

Di sisi lain, dari sisi hilir Wapres memandang perlu adanya produk olahan udang yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing di pasaran.

“Sedangkan dari sisi hilir, dibutuhkan produk olahan udang yang bernilai tambah dan kompetitif, serta penetrasi pasar yang lebih luas dari sebelumnya,” tuturnya.

Selain itu, Wapres menjelaskan modeling Budidaya Udang Berbasis Kawasan ini menjadi sebuah terobosan pengelolaan tambak udang terintegrasi hulu-hilir dalam satu kawasan yang terukur dan berkelanjutan.

"Program ini juga dapat menjadi laboratorium hidup untuk menguji strategi penguatan sisi dari hulu sampai ke hilir pengelolaan udang budidaya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan optimal," tandasnya.



Menutup sambutannya, Wapres menyampaikan bahwa kegiatan Panen Udang Vaname di Tambak BUBK Kebumen menjadi momentum dalam meningkatkan kebangkitan sektor perikanan di Tanah Air.

"Untuk itu, kegiatan panen udang hari ini saya kira menjadi momentum penting untuk mendukung kebangkitan sektor perikanan Indonesia, khususnya budidaya udang," pungkasnya.

Sebagai informasi, pembangunan Tambak BUBK Kebumen ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama pemerintah daerah sebagai pemilik lahan.



Tambak tersebut menelan biaya mencapai Rp175 miliar dan diharapkan menjadi percontohan penerapan budidaya produk perikanan dengan manajemen modern.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Begini Nasib Jalan Trans...
Begini Nasib Jalan Trans Papua, 4 Wilayah Pemekaran Jadi Fokus Pembangunan
IHSG Terus Menanjak...
IHSG Terus Menanjak Naik, Pagi Ini Dibuka Sentuh 6.452
Lonjakan Harga Emas...
Lonjakan Harga Emas Belum Selesai! Diprediksi Sentuh Rp2 Juta per Gram
Harga Emas Malas Bergerak...
Harga Emas Malas Bergerak Dibanderol Rp1.896.000/Gram, Berikut Rincian Lengkapnya
Perang Dagang AS-China,...
Perang Dagang AS-China, Bos PTBA Cemas Bakal Ganggu Ekspor Batu Bara
Indonesia Bisa Salip...
Indonesia Bisa Salip AS Soal Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi
Hanya Ada Satu Orang...
Hanya Ada Satu Orang Arab di Antara 53 Miliarder Olahraga 2025, Hartanya Rp18,3 Triliun
Harga Emas Antam Hari...
Harga Emas Antam Hari Ini Longsor ke Rp1.896.000 per Gram, Saatnya Beli Bunda?
Senjata Makan Tuan,...
Senjata Makan Tuan, Tarif Impor Bikin Kekayaan Trump Tergerus Rp8,3 Triliun
Rekomendasi
6 Kajati Dimutasi, Mantan...
6 Kajati Dimutasi, Mantan Dirdik Jampidsus Jabat Kepala Kejaksaaan Tinggi Jawa Timur
AS Berencana Tutup 30...
AS Berencana Tutup 30 Kedutaan dan Konsulat di Seluruh Dunia
16 Jenazah Korban di...
16 Jenazah Korban di Muara Kum Yahukimo Berhasil Diidentifikasi, Terakhir Atas Nama Ferdina Buma
Berita Terkini
Kabar Terbaru Nasib...
Kabar Terbaru Nasib Korban PHK Sritex, Ini Kata Menaker
2 jam yang lalu
Anwar Ibrahim: Malaysia...
Anwar Ibrahim: Malaysia Berdiri Bersama China di Tengah Ancaman Tarif AS
3 jam yang lalu
Rokok Ilegal Bukan Persoalan...
Rokok Ilegal Bukan Persoalan Sepele, Potensi Kerugian Negara hingga Rp97 Triliun
4 jam yang lalu
Populix Raih Pendanaan...
Populix Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp72 Miliar
4 jam yang lalu
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
4 jam yang lalu
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
5 jam yang lalu
Infografis
Juara! Spanyol Cetak...
Juara! Spanyol Cetak 2 Rekor di Euro 2024: 4 Gelar dan 7 Kemenangan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved