Industri Bumbu Masak Berkembang Pesat, Intip Inovasi Terbaru Alamami
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peluang usaha bisa muncul lantaran adanya permintaan tinggi dari konsumen atau masyarakat akan suatu barang dan jasa tertentu. Hal ini mendorong bermunculannya industri atau produk baru.
Sebagaimana diketahui, industri makanan menjadi salah satu sektor yang terus berkembang, mulai dari skala rumahan hingga perusahaan besar.
Pasalnya, makanan tak hanya berkaitan dengan kebutuhan pokok tapi juga gaya hidup bahkan budaya atau kebiasaan masyarakat setempat.
Salah satu industri makanan yang saat ini banyak dijumpai adalah industri bumbu masak dan penyedap masakan dengan berbagai jenis dan merek.
Mengutip Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok industri bumbu masak dan penyedap masakan mencakup usaha pembuatan bumbu masak dalam keadaan sudah diramu atau belum, baik berbentuk bubuk ataupun lainnya, seperti bumbu gulai, bumbu kari, bumbu merica, bubuk jahe, bubuk jinten, bubuk pala, bubuk cabe dan bubuk kayu manis.
Termasuk usaha industri penyedap masakan baik yang asli, natura maupun sintesa khemis, seperti vetsin dan serbuk panili dan industri bumbu-bumbu, saus dan rempah-rempah, seperti mayonais, tepung mustar, mustar olahan, sauce tomat, sauce selada, dan pengganti garam yang digunakan sebagai bumbu pada produk pangan.
Bumbu masak dan penyedap masakan merupakan bagian penting dalam pelengkap sajian makanan. Terlebih lagi pada momen tertentu seperti perayaan Iduladha 1444H pekan ini.
Selain berkurban, momen memasak bersama keluarga menjadi kegiatan penuh sukacita dan kebersamaan.
Co-Founder dan Co-CEO Lemonilo, Shinta Nurfauzia mengatakan, padatnya aktivitas kaum urban, khususnya para ibu sering kali menjadi penghalang dalam mempersiapkan makanan saat hari besar keagamaan seperti Lebaran Idulfitri maupun Iduladha.
“Hari raya kurban seringkali dijadikan momen berkumpul dan memasak bersama. Masakan seperti rendang dan opor menjadi favorit yang disajikan oleh masyarakat Indonesia. Namun seringkali memasak makanan-makanan tersebut membutuhkan waktu yang lama,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Kamis (29/6/2023).
“Kami melihat masyarakat urban, terutama para ibu, tentu tak mau kelewatan momen tersebut dan membutuhkan cara mudah nan simple namun tetap menyiratkan rasa cinta untuk keluarga dalam memasak makanan favorit saat lebaran,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, industri makanan menjadi salah satu sektor yang terus berkembang, mulai dari skala rumahan hingga perusahaan besar.
Pasalnya, makanan tak hanya berkaitan dengan kebutuhan pokok tapi juga gaya hidup bahkan budaya atau kebiasaan masyarakat setempat.
Salah satu industri makanan yang saat ini banyak dijumpai adalah industri bumbu masak dan penyedap masakan dengan berbagai jenis dan merek.
Mengutip Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok industri bumbu masak dan penyedap masakan mencakup usaha pembuatan bumbu masak dalam keadaan sudah diramu atau belum, baik berbentuk bubuk ataupun lainnya, seperti bumbu gulai, bumbu kari, bumbu merica, bubuk jahe, bubuk jinten, bubuk pala, bubuk cabe dan bubuk kayu manis.
Termasuk usaha industri penyedap masakan baik yang asli, natura maupun sintesa khemis, seperti vetsin dan serbuk panili dan industri bumbu-bumbu, saus dan rempah-rempah, seperti mayonais, tepung mustar, mustar olahan, sauce tomat, sauce selada, dan pengganti garam yang digunakan sebagai bumbu pada produk pangan.
Bumbu masak dan penyedap masakan merupakan bagian penting dalam pelengkap sajian makanan. Terlebih lagi pada momen tertentu seperti perayaan Iduladha 1444H pekan ini.
Selain berkurban, momen memasak bersama keluarga menjadi kegiatan penuh sukacita dan kebersamaan.
Co-Founder dan Co-CEO Lemonilo, Shinta Nurfauzia mengatakan, padatnya aktivitas kaum urban, khususnya para ibu sering kali menjadi penghalang dalam mempersiapkan makanan saat hari besar keagamaan seperti Lebaran Idulfitri maupun Iduladha.
“Hari raya kurban seringkali dijadikan momen berkumpul dan memasak bersama. Masakan seperti rendang dan opor menjadi favorit yang disajikan oleh masyarakat Indonesia. Namun seringkali memasak makanan-makanan tersebut membutuhkan waktu yang lama,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Kamis (29/6/2023).
“Kami melihat masyarakat urban, terutama para ibu, tentu tak mau kelewatan momen tersebut dan membutuhkan cara mudah nan simple namun tetap menyiratkan rasa cinta untuk keluarga dalam memasak makanan favorit saat lebaran,” imbuhnya.