Dorong Karya Kreatif Anak Muda, Ganjar Creasi Beri Ruang Difabel Berkreasi
loading...
A
A
A
MALANG - Ganjar Creasi (Gcreasi) memberikan ruang kepada kaum difabel untuk berkreasi dan menunjukkan kebolehan mereka melalui pergelaran Harmoni Ekspresi .
Acara bertajuk "Difabel Bisa Berkarya Menembus Asa Tanpa Batas" ini berkolaborasi bersama Yayasan Disabilitas Waroeng Inklusi (YDWI) Malang dan digelar di wilayah Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.
Diketahui, Gcreasi merupakan jaringan alumni muda tiga kampus tersohor di Jatim, yakni Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair) yang sepakat mendukung Ganjar Pranowo.
"Jadi, motivasi diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan akselerasi yang justru karena dengan segenap keterbatasan mereka harus mendapatkan akselerasi lebih yang harus kita tunjang bersama-sama," ujar Perwakilan Koordinator Gcreasi, Sutriyadi, Jumat (7/7/2023).
Harmoni Ekspresi ini kata dia ditujukan untuk menambah kepercayaan diri, dan menjunjung tinggi kesetaraan bahwa kaum difabel memiliki kesempatan yang sama.
"Kami sebagai relawan dari Gcreasi itu merasa terpanggil untuk memberikan akselerasi semaksimal mungkin buat mereka agar bakat-bakat kemudian potensi-potensi itu bisa terwadahi," kata dia.
Puluhan difabel menyajikan penampilan memukau, mereka unjuk bakat dan kebolehan dalam acara ini mulai dari tarian, puisi, dan bernyanyi. Bahkan, ada juga pameran hasil karya kreatif mereka seperti lukisan, kriya, kaligrafi dan lainnya.
Sementara itu, Susanti Oktavia, perempuan berusia 35 tahun yang memiliki keterbatasan gerak (tuna daksa), memupuk semangat dalam diri untuk berkarya dan terus melangkah.
Dia pun menampilkan sebuah puisi berjudul "Ayah untuk Negeri" di atas kursi roda. Karya itu terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo dan rampung dalam waktu satu hari saja.
"Puisi terinspirasi dari film biografi nya Pak Ganjar yang judulnya anak untuk negeri. Setelah nonton lagi film itu, terus nonton podcast-podcastnya bareng bapak, mbak Najwa Shihab dan kemudian tercipta lah puisi ini," kata dia.
Perempuan yang akrab disapa Santi ini membacakan puisi dengan suara lantang lantaran kagum akan sosok Ganjar Pranowo. Menurut dia, Ganjar pemimpin yang peduli terhadap semua kalangan masyarakat termasuk kaum difabel.
Beliau lembut, humble ke semua orang, memimpin kaya mengayomi gitu ke semua orang. Dia gak peduli kan mau bagaimana pun keadaannya seperti beliau mencintai (rakyat) dengan tulus, seperti puisi yang saya buat tadi," terang dia.
Dalam momen itu, ada juga dialog interaktif antara Ketua YDWI Malang Afifah Setiani bersama Fuad Nurhasan dan M. Alif Syaifullah sebagai difabel berprestasi untuk membangkitkan semangat para difabel.
Ketua YDWI Malang, Afifah Setiani (53) mengatakan, kegiatan Gcreasi telah memberikan kesempatan atau wadah para difabel untuk berkreasi.
"Sangat-sangat berkesan terus inilah memang yang diharapkan semua orang, khususnya orang tua disabilitas juga untuk disabilitas sendiri," kata dia.
Acara bertajuk "Difabel Bisa Berkarya Menembus Asa Tanpa Batas" ini berkolaborasi bersama Yayasan Disabilitas Waroeng Inklusi (YDWI) Malang dan digelar di wilayah Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.
Diketahui, Gcreasi merupakan jaringan alumni muda tiga kampus tersohor di Jatim, yakni Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair) yang sepakat mendukung Ganjar Pranowo.
"Jadi, motivasi diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan akselerasi yang justru karena dengan segenap keterbatasan mereka harus mendapatkan akselerasi lebih yang harus kita tunjang bersama-sama," ujar Perwakilan Koordinator Gcreasi, Sutriyadi, Jumat (7/7/2023).
Harmoni Ekspresi ini kata dia ditujukan untuk menambah kepercayaan diri, dan menjunjung tinggi kesetaraan bahwa kaum difabel memiliki kesempatan yang sama.
"Kami sebagai relawan dari Gcreasi itu merasa terpanggil untuk memberikan akselerasi semaksimal mungkin buat mereka agar bakat-bakat kemudian potensi-potensi itu bisa terwadahi," kata dia.
Puluhan difabel menyajikan penampilan memukau, mereka unjuk bakat dan kebolehan dalam acara ini mulai dari tarian, puisi, dan bernyanyi. Bahkan, ada juga pameran hasil karya kreatif mereka seperti lukisan, kriya, kaligrafi dan lainnya.
Sementara itu, Susanti Oktavia, perempuan berusia 35 tahun yang memiliki keterbatasan gerak (tuna daksa), memupuk semangat dalam diri untuk berkarya dan terus melangkah.
Dia pun menampilkan sebuah puisi berjudul "Ayah untuk Negeri" di atas kursi roda. Karya itu terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo dan rampung dalam waktu satu hari saja.
"Puisi terinspirasi dari film biografi nya Pak Ganjar yang judulnya anak untuk negeri. Setelah nonton lagi film itu, terus nonton podcast-podcastnya bareng bapak, mbak Najwa Shihab dan kemudian tercipta lah puisi ini," kata dia.
Perempuan yang akrab disapa Santi ini membacakan puisi dengan suara lantang lantaran kagum akan sosok Ganjar Pranowo. Menurut dia, Ganjar pemimpin yang peduli terhadap semua kalangan masyarakat termasuk kaum difabel.
Baca Juga
Beliau lembut, humble ke semua orang, memimpin kaya mengayomi gitu ke semua orang. Dia gak peduli kan mau bagaimana pun keadaannya seperti beliau mencintai (rakyat) dengan tulus, seperti puisi yang saya buat tadi," terang dia.
Dalam momen itu, ada juga dialog interaktif antara Ketua YDWI Malang Afifah Setiani bersama Fuad Nurhasan dan M. Alif Syaifullah sebagai difabel berprestasi untuk membangkitkan semangat para difabel.
Ketua YDWI Malang, Afifah Setiani (53) mengatakan, kegiatan Gcreasi telah memberikan kesempatan atau wadah para difabel untuk berkreasi.
"Sangat-sangat berkesan terus inilah memang yang diharapkan semua orang, khususnya orang tua disabilitas juga untuk disabilitas sendiri," kata dia.
(nng)