Jokowi Resmikan Bandara Nop Goliat Dekai di Papua

Rabu, 19 Oktober 2016 - 15:30 WIB
Jokowi Resmikan Bandara Nop Goliat Dekai di Papua
Jokowi Resmikan Bandara Nop Goliat Dekai di Papua
A A A
JAKARTA - Pembangunan terus menjadi ujung tombak kebijakan pemerintah di Papua. Bahkan, Presiden Joko Widodo sempat berujar, "politik kita di Papua, politik pembangunan, politik kesejahteraan".

Dalam rangka mewujudkan itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan Bandara Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua pada Selasa, 18 Oktober. Bandara ini berdiri di lahan seluas 230 hektare.

Menhub Budi mengatakan pembangunannya sendiri telah dimulai sejak 2004 hingga tahun 2010, dengan menggunakan anggaran sebesar Rp231 miliar. “Bandara Nop Goliat Dekai sudah didarati oleh pesawat jenis ATR 72 dan akan terus dikembangkan sehingga mampu didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737,” ujarnya dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Sebagai informasi, Bandara Nop Goliat Dekai memiliki panjang landas pacu/runway 1.950 m x 30 m, yang dilengkapi dengan dua exit taxiway dengan ukuran 75 m x 23 m dan luas apron 320 m x 60 m. Pada sisi darat, Bandara Nop Goliat Dekai juga dilengkapi gedung terminal seluas 1.906 meter persegi.

Dengan peningkatan Bandara Nop Goliat Dekai ini, Budi menjelaskan kelak, bandara ini akan berperan sebagai bandara sub-hub distribusi barang untuk wilayah Dekai dan sekitarnya. Integrasi demikian akan meningkatkan distribusi barang sehingga disparitas harga di wilayah ini bisa ditekan.

Bandara Nop Goliat juga memiliki keunggulan untuk dijadikan bandara sub-hub, karena letak geografisnya yang bisa melayani penerbangan tanpa dipengaruhi cuaca pegunungan seperti bandara lainnya di wilayah puncak Papua.

Selanjutnya, pengoperasian bandara dengan 14 pegerakan pesawat ini, diharapkan mampu memberi pelayanan penumpang dan jasa kebandaraan yang lebih baik, menunjang pertumbuhan ekonomi dan pariwisata kawasan, serta mempercepat distribusi barang.

“Selain itu, diharapkan dapat mendukung perubahan Indonesia ke arah Indonesia-sentris, dimana kemakmuran dapat tercapai secara menyeluruh dan merata di wilayah Indonesia,” tandas Budi. (Baca: Jokowi Resmikan 1 Harga BBM dan 6 Infrastruktur Listrik di Papua)

Dengan semakin berkembangnya dunia penerbangan khususnya di Papua, Menhub mengatakan diperlukan sumber daya yang kompeten. “Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) telah melaksanakan diklat berbasis kompetensi untuk masyarakat Papua dan Papua Barat sebanyak 1.496 orang di tahun 2016,” jelasnya.

Kementerian Perhubungan merencanakan program diklat vokasi bidang transportasi bagi 10.000 lulusan berijazah SLTP berusia minimal 16 tahun, lulusan SMA/SMK/Sederajat atau yang masih menempuh pendidikan minimal kelas 11 berusia minimal 16 tahun yang berasal dari Provinsi Papua dan Papua Barat pada tahun 2017 yang merupakan program vokasi bidang transportasi.

Adapun untuk melancarkan distribusi barang di wilayah Puncak Papua dilakukan dengan melanjutkan program Tol Laut Sisi Barata yaitu wilayah Timika dan Kabupaten Asmat yang selanjutnya menggunakan jalur sungai akan sampai ke Kabupaten Yahukimo.

Pembangunan infrastruktur demikan memiliki peranan yang vital untuk menunjang distribusi logistik dan mobilitas masyarakat, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah Papua dan Papua Barat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5675 seconds (0.1#10.140)