Rupiah Melemah 4 Hari Beruntun, Hari Ini Ditutup di Rp15.204
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali ditutup melemah pada perdagangan Senin (10/7/2023), turun 62 poin di level Rp15.204 dari penutupan sebelumnya di Rp15.142. Pelemahan terjadi empat hari beruntun. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah hari ini sempat dibuka pada level Rp15.150 dengan rentang pergerakan harian Rp15.140 - Rp15.230.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS sebelumnya merosot pada hari Jumat setelah rilis laporan ketenagakerjaan bulanan yang menunjukkan kenaikan pekerjaan AS adalah yang terkecil dalam dua setengah tahun, meningkatkan keraguan tentang seberapa tinggi Federal Reserve perlu mengambil suku bunga untuk memperlambat ekonomi. cukup untuk mempengaruhi inflasi.
"Perhatian sekarang akan beralih ke rilis indeks harga konsumen hari Rabu untuk bulan Juni, yang diharapkan menunjukkan bahwa indeks naik pada kenaikan tahunan paling lambat sejak Maret 2021," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (10/7/2023).
Selain itu, beberapa pejabat Fed akan berbicara selama seminggu, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Gubernur Fed Christopher Waller.
Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa harga gerbang pabrik China turun pada laju tercepat dalam tujuh setengah tahun pada bulan Juni dan harga konsumen turun 0,2% pada bulan tersebut.
Data ini menambah bukti bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia sedang berjuang untuk pulih dari pukulan Covid-19 memicu harapan untuk langkah-langkah dukungan lebih lanjut dari otoritas China.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan survei Konsumen Juni 2023 yang menunjukkan menurun. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2023 sebesar 127,1 sedikit menurun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 128,3.
Namun demikian BI optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi masih tetap kuat yang tercermin tetap terjaga pada level optimis (indeks >100). Masih kuatnya keyakinan konsumen didorong oleh optimisnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan meskipun keduanya sedikit menurun dibanding Mei 2023.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juni 2023 yang masing-masing tercatat sebesar 116,8 dan 137,5, lebih rendah dari 118,9, dan 137,8 pada bulan sebelumnya. Pada Juni 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran meskipun penurunan optimisme terdalam tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta.
Peningkatan atau tersebut terutama didorong oleh semakin baiknya persepsi konsumen terhadap IKE dan IEK selama triwulan II, terutama untuk komponen penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini, serta menguatnya ekspektasi terhadap kegiatan usaha ke depan. Dari sentimen yang ada, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah akan fluktuatif dan diprediksi kembali ditutup melemah di rentang Rp15.190 - Rp15.260.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS sebelumnya merosot pada hari Jumat setelah rilis laporan ketenagakerjaan bulanan yang menunjukkan kenaikan pekerjaan AS adalah yang terkecil dalam dua setengah tahun, meningkatkan keraguan tentang seberapa tinggi Federal Reserve perlu mengambil suku bunga untuk memperlambat ekonomi. cukup untuk mempengaruhi inflasi.
"Perhatian sekarang akan beralih ke rilis indeks harga konsumen hari Rabu untuk bulan Juni, yang diharapkan menunjukkan bahwa indeks naik pada kenaikan tahunan paling lambat sejak Maret 2021," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (10/7/2023).
Selain itu, beberapa pejabat Fed akan berbicara selama seminggu, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Gubernur Fed Christopher Waller.
Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa harga gerbang pabrik China turun pada laju tercepat dalam tujuh setengah tahun pada bulan Juni dan harga konsumen turun 0,2% pada bulan tersebut.
Data ini menambah bukti bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia sedang berjuang untuk pulih dari pukulan Covid-19 memicu harapan untuk langkah-langkah dukungan lebih lanjut dari otoritas China.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan survei Konsumen Juni 2023 yang menunjukkan menurun. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2023 sebesar 127,1 sedikit menurun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 128,3.
Namun demikian BI optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi masih tetap kuat yang tercermin tetap terjaga pada level optimis (indeks >100). Masih kuatnya keyakinan konsumen didorong oleh optimisnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan meskipun keduanya sedikit menurun dibanding Mei 2023.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juni 2023 yang masing-masing tercatat sebesar 116,8 dan 137,5, lebih rendah dari 118,9, dan 137,8 pada bulan sebelumnya. Pada Juni 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran meskipun penurunan optimisme terdalam tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta.
Peningkatan atau tersebut terutama didorong oleh semakin baiknya persepsi konsumen terhadap IKE dan IEK selama triwulan II, terutama untuk komponen penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini, serta menguatnya ekspektasi terhadap kegiatan usaha ke depan. Dari sentimen yang ada, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah akan fluktuatif dan diprediksi kembali ditutup melemah di rentang Rp15.190 - Rp15.260.
(nng)