PT PP-Adhi Karya Kantongi Kontrak Rp8,1 Triliun dari 2 Proyek di Filipina
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk bersama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memenangi tender dua paket proyek North-South Commuter Railway di Filipina. Penandatangan perjanjian kerja sama pembangunan kedua paket proyek tersebut diteken pada Kamis (13/7) lalu di Istana Malacanang, Manila, Filipina.
Kedua paket proyek yang dimenangkan oleh BUMN tersebut terdiri dari paket CP S-01 untuk pengerjaan railway sepanjang 1,2 kilometer dan CP S-03C untuk pengerjaan railway sepanjang 5,8 kilometer. Paket CP S-01 memiliki ruang lingkup pekerjaan terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 1,2 kilometer, termasuk satu stasiun layang di Blumentritt. Paket C S-01 memiliki nilai kontrak sekitar Rp3,1 triliun dengan masa pelaksanaan selama empat tahun.
Sementara itu, Paket CP S-03C memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 5,8 kilometer termasuk pembangunan dua stasiun layang di Bicutan dan Sucat. Paket C S-03C memiliki nilai kontrak sekitar Rp5 triliun dengan masa pelaksanaan selama 5,5 tahun.
"Dalam pembangunan proyek tersebut PTPP membentuk joint venture dengan ADHI di mana PT PP mendapatkan porsi pekerjaan sebesar 49%. Perolehan kedua paket proyek tersebut telah menambah nilai kontrak baru PTPP di bulan Juni untuk Paket CP S-01 dan di bulan Juli untuk Paket CP S-03C," ujar Direktur Utama PT PP Novel Arsyad dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (16/7/2023).
Perolehan kontrak baru ini, tegas Novel, memberikan semangat baru bagi perseroan untuk berkarya kembali di luar negeri. Novel berharap, dengan ditunjuknya BUMN Indonesia dalam pembangunan proyek di Filipina akan meningkatkan dan memperkuat kerja sama bilateral antarkedua negara. "Berbekal pengalaman dan kualitas pekerjaan yang dimiliki oleh PT PP, kami yakin dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan dengan kualitas terbaik," ujar Novel.
Kedua paket proyek yang dimenangkan oleh BUMN tersebut terdiri dari paket CP S-01 untuk pengerjaan railway sepanjang 1,2 kilometer dan CP S-03C untuk pengerjaan railway sepanjang 5,8 kilometer. Paket CP S-01 memiliki ruang lingkup pekerjaan terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 1,2 kilometer, termasuk satu stasiun layang di Blumentritt. Paket C S-01 memiliki nilai kontrak sekitar Rp3,1 triliun dengan masa pelaksanaan selama empat tahun.
Sementara itu, Paket CP S-03C memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 5,8 kilometer termasuk pembangunan dua stasiun layang di Bicutan dan Sucat. Paket C S-03C memiliki nilai kontrak sekitar Rp5 triliun dengan masa pelaksanaan selama 5,5 tahun.
"Dalam pembangunan proyek tersebut PTPP membentuk joint venture dengan ADHI di mana PT PP mendapatkan porsi pekerjaan sebesar 49%. Perolehan kedua paket proyek tersebut telah menambah nilai kontrak baru PTPP di bulan Juni untuk Paket CP S-01 dan di bulan Juli untuk Paket CP S-03C," ujar Direktur Utama PT PP Novel Arsyad dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (16/7/2023).
Perolehan kontrak baru ini, tegas Novel, memberikan semangat baru bagi perseroan untuk berkarya kembali di luar negeri. Novel berharap, dengan ditunjuknya BUMN Indonesia dalam pembangunan proyek di Filipina akan meningkatkan dan memperkuat kerja sama bilateral antarkedua negara. "Berbekal pengalaman dan kualitas pekerjaan yang dimiliki oleh PT PP, kami yakin dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan dengan kualitas terbaik," ujar Novel.
(fjo)