Sudah Tersohor di Dunia, Kemenperin Genjot Terus Kemampuan Animator Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggelar pelatihan di industri animasi . Tujuannya, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang kompeten di bidang industri tersebut.
"Hasil karya para animator Indonesia sudah diakui oleh dunia internasional. Potensi ini harus dioptimalkan, dengan ditopang kemajuan teknologi informasi dan multimedia yang semakin pesat. Sehingga, industri animasi kita bisa lebih meningkatkan kapabilitas dan kemampuannya dalam berinovasi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko SA Cahyanto di Jakarta, Selasa (28/7/2020).
(Baca Juga: Dukung Industri 4.0 Kemenperin Ingin Perbanyak SDM Kompeten Digital)
Eko menegaskan, pihaknya aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam upaya melaksanakan Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil di bidang animasi. "Tentunya SDM animasi yang kompeten sesuai kebutuhan industri di dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Menurut Eko, animasi merupakan subsektor industri kreatif yang tumbuh pesat dan dimanfaatkan di berbagai bidang, seperti games, iklan, desain, arsitekur, simulasi bidang kedokteran, militer dan lainnya.
"Perkembangan positif animasi di Indonesia dapat dilihat dari banyaknya produksi animasi yang ditayangkan di stasiun televisi nasional dan lokal dalam bentuk film serial dan iklan, bahkan film layar lebar," ungkapnya.
Lebih lanjut, industri animasi juga punya peran penting dalam pengembangan industri 4.0 karena sarat dengan teknologi digital. Diharapkan, lewat penyelenggaraan Diklat 3 in 1, para peserta bisa menjadi bagian implementasi industri 4.0 sebagai SDM industri animasi yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
(Baca Juga: Ternyata Sektor Industri Butuh Banyak SDM, Sementara Pasokannya Kurang)
"Mengingat sektor ini merupakan industri yang termasuk padat karya, sehingga peluang untuk bekerja di bidang animasi sangat terbuka lebar," imbuhnya.
Tahun ini, BPSDMI Kemenperin melalui Balai Diklat Industri (BDI) memberikan pelatihan bidang animasi kepada 73 peserta yang diselenggarakan di tiga daerah, yaitu Denpasar, Padang, dan Yogyakarta. Kegiatan ini terdiri dari tiga jenis diklat animasi 3 in 1 yang diselenggarakan bekerja sama dengan industri animasi.
Diklat pertama diselenggarakan di Denpasar dengan materi pembuatan latar animasi 2 dimensi, menghadirkan para instruktur dari Timeline Studio Bali. Selanjutnya, materi pembuatan gerak animasi 3 dimensi diberikan kepada peserta di Padang bekerja sama dengan Ainaki Padang. Kemudian, diklat desainer grafis muda diselenggarakan di Yogyakarta dengan menggandeng mitra dari PT Jitu Kreasi Utama.
"Hasil karya para animator Indonesia sudah diakui oleh dunia internasional. Potensi ini harus dioptimalkan, dengan ditopang kemajuan teknologi informasi dan multimedia yang semakin pesat. Sehingga, industri animasi kita bisa lebih meningkatkan kapabilitas dan kemampuannya dalam berinovasi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko SA Cahyanto di Jakarta, Selasa (28/7/2020).
(Baca Juga: Dukung Industri 4.0 Kemenperin Ingin Perbanyak SDM Kompeten Digital)
Eko menegaskan, pihaknya aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam upaya melaksanakan Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil di bidang animasi. "Tentunya SDM animasi yang kompeten sesuai kebutuhan industri di dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Menurut Eko, animasi merupakan subsektor industri kreatif yang tumbuh pesat dan dimanfaatkan di berbagai bidang, seperti games, iklan, desain, arsitekur, simulasi bidang kedokteran, militer dan lainnya.
"Perkembangan positif animasi di Indonesia dapat dilihat dari banyaknya produksi animasi yang ditayangkan di stasiun televisi nasional dan lokal dalam bentuk film serial dan iklan, bahkan film layar lebar," ungkapnya.
Lebih lanjut, industri animasi juga punya peran penting dalam pengembangan industri 4.0 karena sarat dengan teknologi digital. Diharapkan, lewat penyelenggaraan Diklat 3 in 1, para peserta bisa menjadi bagian implementasi industri 4.0 sebagai SDM industri animasi yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
(Baca Juga: Ternyata Sektor Industri Butuh Banyak SDM, Sementara Pasokannya Kurang)
"Mengingat sektor ini merupakan industri yang termasuk padat karya, sehingga peluang untuk bekerja di bidang animasi sangat terbuka lebar," imbuhnya.
Tahun ini, BPSDMI Kemenperin melalui Balai Diklat Industri (BDI) memberikan pelatihan bidang animasi kepada 73 peserta yang diselenggarakan di tiga daerah, yaitu Denpasar, Padang, dan Yogyakarta. Kegiatan ini terdiri dari tiga jenis diklat animasi 3 in 1 yang diselenggarakan bekerja sama dengan industri animasi.
Diklat pertama diselenggarakan di Denpasar dengan materi pembuatan latar animasi 2 dimensi, menghadirkan para instruktur dari Timeline Studio Bali. Selanjutnya, materi pembuatan gerak animasi 3 dimensi diberikan kepada peserta di Padang bekerja sama dengan Ainaki Padang. Kemudian, diklat desainer grafis muda diselenggarakan di Yogyakarta dengan menggandeng mitra dari PT Jitu Kreasi Utama.
(fai)