Industri Manufaktur Catat Realisasi Investasi Rp270 Triliun di Semester I 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri manufaktur mencatatkan investasi sebesar Rp270,3 triliun di Semester I 2023. Nilai tersebut merupakan total dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal, penanaman modal di sektor industri manufaktur menyumbang 39,8% dari total realisasi investasi di Indonesia periode Januari-Juni 2023 yang mencapai Rp678,7 triliun.
Secara keseluruhan, total investasi Januari-Juni 2023 meningkat 16,1% (year on year/yoy) dan mencapai 48,5% dari target investasi tahun 2023 yang ditetapkan sebesar Rp1.400 triliun. Sementara, investasi sektor industri manufaktur mengalami kenaikan sebesar 17% year on year (YoY) pada periode Januari-Juni 2023.
"Bisa dilihat pada periode yang sama tahun lalu angkanya mencapai Rp230,8 triliun. Sedangkan tahun ini mencapai Rp270,3 triliun. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya, dikutip Minggu (22/7/2023).
Dia berkomitmen untuk terus mengupayakan agar sektor industri nonmigas meningkatkan realisasi investasi di Indonesia. Kemenperin membuka diri bagi para pelaku industri yang membutuhkan dukungan dalam rangka memperluas bisnisnya di Indonesia.
Pemerintah terus proaktif untuk menarik minat para investor nasional dan global dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku usaha. Peluang investasi terus dikejar.dengan prioritas bagi industrialisasi berbasis hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.
"Kami juga mendorong agar peningkatan investasi dapat memberikan manfaat pada akselerasi transformasi teknologi 4.0. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta pengembangan industri hijau," jelas Menperin.
Pada kuartal II 2023, realisasi investasi secara keseluruhan mencapai Rp 349,8 triliun atau meningkat 15,7% YoY. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya masuk dalam lima besar subsektor dengan realisasi investasi tertinggi, yaitu mencapai Rp 42,4 triliun.
Subsektor lain yang juga menunjukkan realisasi investasi tinggi antara lain industri makanan, industri kimia dan farmasi industri tekstil, serta industri karet dan plastik.
Dalam periode tersebut, terserap sebanyak 464.289 orang tenaga kerja. Sementara itu, realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp182 triliun, mendominasi keseluruhan investasi sebesar 52%.
Menurut Agus persebaran investasi semakin merata dengan tumbuhnya kawasan-kawasan industri di seluruh Indonesia. "Dapat kita lihat, realisasi investasi di Sulawesi Tengah berada pada peringkat keempat di kuartal II 2023, sebesar Rp 26,6 triliun," kata Agus.
Dia mengatakan meningkatnya realisasi investasi hingga Juni 2023 merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Menperin menilai, sinyal positif ini sejalan dengan angka-angka positif yang ditunjukkan oleh indikator lainnya.
Hal itu terlihat dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Juni 2023 dengan angka 53,93, serta Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur yang tercatat pada 52,5, peningkatan investasi di industri pengolahan nonmigas juga menunjukkan optimisme para pelaku industri.
"Kami bertekad menjaga kepercayaan ini dengan terus memberikan dukungan kepada sektor industri di Indonesia," jelas Agus.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal, penanaman modal di sektor industri manufaktur menyumbang 39,8% dari total realisasi investasi di Indonesia periode Januari-Juni 2023 yang mencapai Rp678,7 triliun.
Secara keseluruhan, total investasi Januari-Juni 2023 meningkat 16,1% (year on year/yoy) dan mencapai 48,5% dari target investasi tahun 2023 yang ditetapkan sebesar Rp1.400 triliun. Sementara, investasi sektor industri manufaktur mengalami kenaikan sebesar 17% year on year (YoY) pada periode Januari-Juni 2023.
"Bisa dilihat pada periode yang sama tahun lalu angkanya mencapai Rp230,8 triliun. Sedangkan tahun ini mencapai Rp270,3 triliun. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya, dikutip Minggu (22/7/2023).
Dia berkomitmen untuk terus mengupayakan agar sektor industri nonmigas meningkatkan realisasi investasi di Indonesia. Kemenperin membuka diri bagi para pelaku industri yang membutuhkan dukungan dalam rangka memperluas bisnisnya di Indonesia.
Pemerintah terus proaktif untuk menarik minat para investor nasional dan global dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku usaha. Peluang investasi terus dikejar.dengan prioritas bagi industrialisasi berbasis hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.
"Kami juga mendorong agar peningkatan investasi dapat memberikan manfaat pada akselerasi transformasi teknologi 4.0. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta pengembangan industri hijau," jelas Menperin.
Pada kuartal II 2023, realisasi investasi secara keseluruhan mencapai Rp 349,8 triliun atau meningkat 15,7% YoY. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya masuk dalam lima besar subsektor dengan realisasi investasi tertinggi, yaitu mencapai Rp 42,4 triliun.
Subsektor lain yang juga menunjukkan realisasi investasi tinggi antara lain industri makanan, industri kimia dan farmasi industri tekstil, serta industri karet dan plastik.
Dalam periode tersebut, terserap sebanyak 464.289 orang tenaga kerja. Sementara itu, realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp182 triliun, mendominasi keseluruhan investasi sebesar 52%.
Menurut Agus persebaran investasi semakin merata dengan tumbuhnya kawasan-kawasan industri di seluruh Indonesia. "Dapat kita lihat, realisasi investasi di Sulawesi Tengah berada pada peringkat keempat di kuartal II 2023, sebesar Rp 26,6 triliun," kata Agus.
Dia mengatakan meningkatnya realisasi investasi hingga Juni 2023 merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Menperin menilai, sinyal positif ini sejalan dengan angka-angka positif yang ditunjukkan oleh indikator lainnya.
Hal itu terlihat dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Juni 2023 dengan angka 53,93, serta Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur yang tercatat pada 52,5, peningkatan investasi di industri pengolahan nonmigas juga menunjukkan optimisme para pelaku industri.
"Kami bertekad menjaga kepercayaan ini dengan terus memberikan dukungan kepada sektor industri di Indonesia," jelas Agus.
(nng)